Page 5 - E-MODUL LAJU REAKSI
P. 5

DESKRIPSI E-MODUL










                 E-modul  kimia  berbasis  etnosains  dengan  pendekatan  etnopendagogi  merupakan  modul  kimia
       elektronik  yang  mengangkat  tradisi/budaya  kebiasaan  masyarakat  lokal  yang  dihubungkan  dengan
       konsep  kimia.  Budaya  sebagai  sumber  belajar  diharapkan  dapat  melatih  literasi  sains  peserta  didik
       khususnya kimia berkaitan dengan materi laju reaksi. Budaya yang diangkat yaitu budaya yang ada di
       Lombok berfokus pada sistem pengobatan tradisional seperti bubus tiwang, popot dan sembeq tinjot.
       Budaya-budaya tersebut masih sering dijumpai peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga
       apa yang dipelajari akan terasa dekat dan lebih konkrit. Hal ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu
       peserta didik sehingga pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna.
             E-modul ini didesain untuk melatih lierasi sains dan kemandirian belajar peserta didik. E-modul
       berisi  pendahuluan  yang  terdiri  dari  petunjuk  penggunaan,  peta  konsep,  kompetensi  dasar,  indikator
       pencapaian  kompetensi,  dan  tujuan  pembelajaran.  Kegiatan  belajar  terdiri  dari  lembar  identitas  diri
       peserta didik, artikel etnokimi, integrasi konten sains dan budaya, kolaborasi, dialog, refleksi, latihan
       soal,  dan  evaluasi  akhir.  Penutup  terdiri  dari  daftar  pustaka,  glosarium,  kunci  jawaban,  dan  umpan
       balik dan tidak lanjut.
           Berikut ini beberapa komponen yang menjadi karakteristik dan e-modul kimia berbasis etnosains
       dengan pendekatan etnopendagogi ini adalah:
         1. Lembar Identifikasi Diri Peserta Didik, berisi pertanyaan untuk mengetahui latar belakang budaya,
           karakteristik dan gaya belajar peserta didik.
         2. Artikel Etnokimia, berisi bacaan yang mengangkat kebiasaan-kebiasaan terkait sistem pengobatan
           tradisional  yang  dilakukan  oleh  masyarakat  suku  sasak  di  Lombok.  Etnosains  yang  digunakan
           seperti bubus tiwang, popot dan sembeq tinjot.
         3. Integrasi  Konten  Sains  dan  Budaya,  kegiatan  untuk  mengintegrasi  praktik  budaya  dari  artikel
           etnokimia dalam konsep materi laju reaksi.
         4. Kolaborasi, kegiatan untuk mencari literatur dari sumber-sumber yang dapat mereka akses untuk
           membantu mereka menghubungkan pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.
         5. Dialog,  kegiatan  yang  berisi  kesempatan  peserta  didik  untuk  bertanya  dan  memberi  tanggapan
           terkait materi yang sedang dibahas.
         6. Refleksi, berisi pencerminan dari seluruh materi yang dipelajari sehingga terdapat perubahan yang
           dialami dalam pemahaman konsep kimia atau identitas budaya peserta didik.



























        Laju Reaksi
                                                                                                                   v
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10