Page 18 - E-modul Perubahan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Terintegrasi Problem Based Learning
P. 18

LEARN THE MATERIALS


         A. Keseimbangan dan Perubahan Lingkungan Hidup

            Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
         benda,  daya,  keadaan,  dan  makhluk  hidup,  termasuk  manusia  dan  perilakunya,  yang
         mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lain.

            Keseimbangan lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk mengatasi tekanan
        dari alam ataupun aktivitas manusia dalam menjaga kestabilan kehidupannya. Keseimbangan
        lingkungan merupakan keseimbangan yang bersifat dinamis, yaitu keseimbangan yang dapat
        mengalami  perubahan,  tetapi  perubahan  ini  bersifat  menjaga  keseimbangan  komponen-
        komponennya dan tidak menghilangkan suatu komponen tertentu.

        Lingkungan dikatakan seimbang apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

         a.  Terdapat pola-pola interaksi (arus energi, daur materi, rantai makanan atau jaring-jaring
            makanan,  piramida  ekologi,  daur  biogeokimia,  dan  produktivitas)  yang  berlangsung
            secara proporsional.
         b.  Lingkungan homeostasis, yaitu mampu mempertahankan terhadap gangguan alam, baik
            gangguan secara alami maupun buatan.
         c.  Pertumbuhan dan perkembangan organisme berlangsung secara alami sehingga tidak ada
            organisme yang mendominasi terhadap organisme lainnya.
         d.  Memiliki  daya  dukung  lingkungan,  yaitu  kemampuan  lingkungan  hidup  untuk
            mendukung peri kehidupan manusia  dan makhluk hidup lainnya.

            Keseimbangan lingkungan dapat terganggu jika terjadi perubahan lingkungan berupa
        pengurangan  fungsi  dari  komponen  atau  hilangnya  sebagian  komponen  yang  dapat
        menyebabkan putusnya mata rantai dalam ekosistem. Perubahan lingkungan dapat terjadi
        karena faktor manusia dan faktor alam.

         1.  Faktor Manusia
               Manusia memiliki berbagai jenis kebutuhan, baik kebutuhan pokok atau kebutuhan
          lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sumber daya alam

          yang tersedia. Semakin banyak jumlah manusia, semakin banyak pula sumber daya alam
           yang digali. Dalam proses pengambilan, pengolahan, dan pemanfaatan sumberdaya alam
          terdapat zat sisa yang tidak digunakan oleh manusia. Sisa-sisa tersebut dibuang karena

          dianggap  tidak  ada  manfaatnya  lagi.  Proses  pembuangan  yang  tidak  sesuai  dengan
           mestinya akan mencemari perairan, udara, dan daratan. Sehingga lama-kelamaan akan

          menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan karena lingkungan yang rusak.




                                                                                P a g e  11 | 59
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23