Page 68 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 68
Malam yang dingin itu. Aku melihat ke atas langit yang gelap.
Merasakan embusan angin malam sejenak. Dengan, kedua mata yang
berair. Aku habiskan keseduan itu.
Kewajiban sebagai seorang anak pada orang tuanya. Ialah, tetap
taat atas segala perintah mereka. Selama itu, sifatnya tidak maksiat.
Hanya, karena aku menghormati serta menyanyangi mereka. Pun,
menjadi bagian dari seluruh hidupku. Aku mau tidak mau, berusaha
taat, berusaha untuk bisa berbakti kepada kedua orang tuaku. Atas,
segala hal yang sudah mereka lakukan, upayakan untukku.
Iya, ini semua demi mereka. Mereka yang telah
membesarkanku. Mereka adalah segalanya bagiku. Aku tak ingin
melihat keduanya kecewa, hanya karena aku tak ingin..., gumamku.
Aku dengan penuh kesadaran diri. Mencoba mengikhlaskan
semua hal yang pernah terjadi. Termasuk cinta pertamaku. Aku tidak
ingin ada kalimat kasar yang keluar dari mulutku. Hanya, karena
mengikuti hawa nafsu. Sangking tidak inginnya, aku memberontak.
Sangking, tidak inginnya. Aku menyakiti hati kedua orang tuaku.
Aku pun mengangguk, pasrah. Tatkala Mamaku datang
mempertanyakan perihal perjodohan itu lagi padaku.
Apa yang telah mereka niatkan sedari awal. Rupanya, akan
tetap terlaksanakan. Perjodohan itu pun, aku terima, meski dengan
hati yang berat, meski dengan pikiran yang sedikit kacau. Sehingga,
semua prosesi dari lamaran hingga menuju proses menikah.
Dilakukan dengan terburu-buru. Juga, serba mendadak.
63