Page 63 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 63
Mama pun mengetahui perihal banyaknya surat yang datang
kepadaku, dari teman lelaki yang menyukaiku. Bahkan, tak ada satu
buah surat pun yang aku balas. Semuanya, aku acuhkan.
“Lail, selalu menjadi dambaan seluruh guru di sekolah, Ma,”
kataku dengan suara yang bergetar. “Lail, selalu berusaha menjadi
siswi yang berprestasi juga. Apakah selama ini, ada yang salah
dengan Lail, Ma ?
Lalu, kenapa Lail harus buru-buru menikah ? Kenapa, Ma?”
sambungku, dengan air mata yang makin memerah.
Aku memalingkan wajahku. Berusaha untuk terlihat tegar di
hadapan Mama. Aku tidak membiarkan, air mata jatuh membasahi
kedua pipiku.
“Bukan begitu, Lail. Mama rasa, sudah saatnya saja untuk kamu
menikah. Terlebih, kamu bilang. Ingin pergi kuliah di Medan. Mama
hanya ingin, kamu ada yang menjaga Lail saja. Dengan cara itu, Mama
tidak khawatir, untuk melepas kepergianmu, Nak,” pungkas Mama,
melihatku lebih dalam lagi.
Mama masih bersikeras membujukku. Agar, mau menerima
tawaran itu. Pikiranku, kisruh sejenak. Jantungku, berdetak kencang
lagi.
“Lail, sayang. Mau ya, menerima tawaran itu. terlebih, lelaki
ini memiliki kepribadian yang sangat baik. Mama yakin, Lail pasti
akan bahagia bersamanya,” kata Mama meyakinkanku lagi.
Aku berdeham. Melihat jemariku yang berkeringat.
59