Page 58 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 58
Teringat Padanya
Hari berganti hari. Pun, bulan yang silih berganti dengan bulan
lainnya. Siang yang berubah menjadi malam yang gelap. Sudah
selama itu pula, aku tak lagi menemukan sosok Esok. Setelah,
pertemuan itu. Hatiku, kerap kali merindukannya. Segala hal, yang
aku pikirkan. Hanya bisa aku keluhkan, kepada sahabat dekatku.
Setiap kali, aku melewati rumah Esok. Kedua mataku selalu
menelisik rumah itu. Tak ada siapa pun di sana, pintu rumahnya selalu
saja tertutup rapat.
“Esok, di manakah kamu berada ? Apakah, kamu beneran pergi
dari kota ini ? Kamu di mana sih, Esok ?” gerutuku saat ingin mencari
keberadaannya. Kegelisahan yang terus saja menjalar dalam akal
pikirku. Perihal, kepergian Esok.
Saat usiaku masih 4 tahun. Aku hidup di sebuah kota yang
selalu dipenuhi dengan peperangan, pertumpahan darah, dan
perebutan kekuasaan. Pecah tangis, selalu menemani masa kecilku di
sana. Kesedihan, tertumpah ruah pada tiap harinya. Pun, bunyi
ledakan, bahkan suara tembakan yang tak berhenti. Rupanya, hal itu
juga berlaku yang sama dengan Esok. Ia lahir di sebuah kota yang
penuh dengan konflik di mana-mana itu. Di kota Dili, Esok lahir.
Saat itu, ketika ledakan dahsyat bergemuruh. Pun, disertai
dengan suara tembakan hebat. Seluruh warga di kota tersebut
memutuskan untuk pergi. Menjauhi konflik yang terus
berkepanjangan dan memakan korban jiwa itu.
54