Page 56 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 56
Aku menghentikan langkahku. Menoleh ke belakang. “Kenapa
Esok ?”
“Kita masih pacaran Lail..., kita nggak pernah putus. Aku
sangat mencintaimu Lail, bahkan sangat menyanyangimu...,”
Kedua mataku lalu berkaca-kaca mendengar penjelasan
singkatnya itu. Perihal isi hatinya itu. Yang aku kira, akan berubah.
Yang aku kira, akan berpindah ke lain hati.
Aku diam mematung. Merasakan desiran angin yang dingin di
pesisir pantai.
“Esok, aku pun sama. Aku mencintaimu pula, bahkan sangat
menyanyangimu. Kehadiranmu, sangat berarti untukku,” ucapku di
dalam hati. Aku hanya bisa melihatnya. Memandangnya dari
kejauhan. Tanpa, membalas secara jelas melalui suara.
Sebenarnya, hari itu. aku masih ingin duduk berlama-lama
dengan Esok, berbicara lebih lama dengan Esok. Menikmati
pemandangan pantai hingga matahari tenggelam di balik air.
Merasakan deburan ombak yang begitu panjang. Tetapi, waktuku
terbatas. Tak ada banyak waktu. Sehingga aku harus segera pergi.
Sebelum ketua masjid mencurigai kepergian kami yang sangat lama.
Siang yang sangat terik itu. Aku pulang kembali ke lingkup
masjid. Mobil yang kami tumpangi, segera melesat. Menjauh dari tepi
pantai. Di dalam mobil itu. Aku hanya bisa melihat sosok Esok, dari
balik jendela mobil. Hanya bisa memandang tubuhnya yang mulai
kabur, dari tepi pantai itu.
52