Page 4 - Tema 4 Subtema 2 Mata Pelajaran BI dan IPA
P. 4
Namun dalam berniaga, ilmu yang kau miliki adalah nol besar. Tidak ada,"
kata si Saudagar.
Saudagar itu melanjutkan perkatannya, "Tahukah engkau bahwa itulah
yang membuat aku kaya seperti ini? Janganlah menjadi jujur ketika kau
berdagang. Itu akan membuatmu tidak pernah kaya. "Si Pemuda bangkit
dari tempat duduknya sambil berkata, "Maaf, Tuanku, hamba bekerja
bukan hanya untuk makan, tetapi hamba bekerja untuk mencari
keberkahan. Jika cara Tuan berdagang seperti ini, mulai saat ini hamba
berhenti bekerja. Masih banyak pekerjaan di luar sana yang penuh
keberkahan asal hamba mau jujur dalam hidup ini," kata si Pemuda
dengan tegas.
Mendengar si Pemuda berhenti bekerja, si Saudagar kaya semakin tertawa
terbahak-bahak. Si Pemuda pun pergi meninggalkan kios si Saudagar itu.
Ternyata alasan kepergian pemuda tersebut diketahui oleh para pembeli
yang sedang mengerumuni kios si Saudagar Kaya. Mereka tahu bahwa si
Saudagar tidak jujur dalam berdagang. Mereka akhirnya mengembalikan
barang dan meminta uangnya dikembalikan. Si Saudagar sangat merugi
hari itu dan pulang kembali tanpa untung sepeser pun. Lama kelamaan,
usaha Saudagar Kaya tersebut bangkrut karena ketidakjujurannya. Orang-
orang tidak ingin lagi membeli barang dagangan padanya.
Singkat cerita, karena kejujuran dan keuletannya dalam bekerja akhirnya si
Pemuda menjadi saudagar kaya raya. Banyak pembeli yang senang
membeli barang-barang dari si Pemuda karena kejujurannya.
Buku Tematik Terpadu 4d halaman 54-55