Page 27 - Cerita dari Suku Baduy
P. 27

5.


                                 Adang Anak Suku Baduy








                 Pagi hari  aku  bangun  dan  masih  kesulitan  menggunakan  kamar  mandi  terbuka  itu.

           Akhirnya aku hanya mencuci wajah dan berwudu.


                 Aku bertemu Putri di depan rumah panggung setelah matahari terang benderang. Dia

           tampak ceria sekali, tidak seperti aku yang kusut karena tadi tertidur lagi. Putri sedang

           mengobrol bersama salah satu anak suku Baduy. Lalu mereka mendekat padaku.


                 “Selamat pagi Dika, ini Adang, dia yang kemarin jalan di depan kita itu, lho.” Putri

           memperkenalkan teman barunya.


                 Aku menatap anak laki-laki yang kemarin berjalan bagai rusa itu. Wajahnya terlihat


           ramah dengan matanya yang sipit. “Halo, aku Dika.” Aku mengulurkan tangan kemudian dia

           menjabatnya.


                 “Aku  Adang,” jawabnya  terbata.  Ternyata,  Adang  bisa  berbicara  dalam  bahasa

           Indonesia, hanya saja sedikit terbata-bata.


                 “Bagaimana semalam, apakah tidurmu nyenyak?” tanya Putri. Aku menggangguk lesu.

           “Ah kamu pasti belum menemukan hal seru. Aku mandi di sungai, berenang nyaris ke tengah

           lho ... seru sekali kena arus air!” kisah Putri.






                                                                                                            19
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32