Page 31 - Cerita dari Suku Baduy
P. 31

“Iya, artinya sama saja, ditanam tanpa pupuk kimia hehehe,” jawabku.


                 Setelah itu, kami melihat ayah Adang menebang pohon pisang dan mencabut singkong.
           Lalu membawa semua hasil ladang itu ke rumah mereka.



                 Adang sangat cekatan membantu ayahnya. Mengangkat sekarung jahe seperti saat

           aku memindahkan ransel yang ringan.


                 “Adang kamu kuat sekali,” kata Putri takjub.


                 Adang tersenyum malu. “Kalau sudah terbiasa Putri juga pasti bisa.”


                 “Anak-anak perempuan juga kerja ke ladang?” tanya Putri penasaran.


                  “Kadang ada yang ikut, tapi anak perempuan di sini lebih sering di rumah membantu

           menjaga adik atau keponakan.”



                 “Iya, lho, aku juga baru sadar, sejak pagi aku tidak melihat anak-anak perempuan

           yang sebaya dengan Putri,” kataku.


                 Adang menggeleng. “Anak-anak perempuan di sini pemalu, mereka jarang bertemu

           tamu,” jawab Adang.
                                                                                                            23
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36