Page 9 - Cerita dari Suku Baduy
P. 9

1.


                                    Tantangan Paman Ajo








                 Aku sedang duduk di sofa ketika paman Ajo datang. Dia membawa kantong besar berisi

           rempah-rempah, gula aren, dan madu. Semua itu hasil bumi Suku Baduy.


                 Paman Ajo rutin pergi ke kampung suku Baduy untuk membeli hasil bumi atau kerajinan

           tangan, dua atau tiga bulan sekali. Paman Ajo menjualnya secara daring atau pun langsung.

           Banyak  orang  menyukai  hasil  bumi  suku  Baduy  karena  ditanam  tanpa  pupuk  kimia  dan

           diproses secara tradisional.


                 “Sedang  apa,  Dika?”  tanya Paman  Ajo  setelah memisahkan barang  jualannya yang

           dipesan ibu.


                 “Main gim, mumpung hari minggu,” jawabku sambil tetap memerhatikan layar ponsel.


                 “Ah, kamu main gim aja. Enggak bosan memang?” tanyanya sambil mengemas barang-

           barang yang akan ia kirim pada pembelinya.


                 “Enggak, dong. Seru!”


                 “Dika, mau enggak diajak ke tempat yang lebih seru? Bisa lihat pemandangan indah,

           mendaki bukit, berenang di sungai, menghirup udara bersih. Ah asyik deh pokoknya.” Paman

           Ajo seru sendiri. “Daripada main gim aja, giliran naik sepeda, perginya ke jalan raya, banyak

           polusi, bahaya lagi.”



                                                                                                              1
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14