Page 37 - Air Mata Hutan Kami
P. 37

bencana kabut asap ini segera berakhir. Semoga Allah

                 menganugrahkan hujan kepada bumi Melayu Riau. Amin

                 ya rabbal alamin,” ujar Bu Hanifah dengan wajah sendu.

                        “Jangan  lupa  gunakan  masker  yang telah

                 dibagikan  tadi.  Langsung  pulang  ke rumah  masing-

                 masing.  Sampai  jumpa  pada  Senin  mendatang.

                 Assalammualaikum        warahmatullahi      wabarakatuh,”

                 ucap Bu Hanifah menutup proses belajar mengajar yang

                 cukup singkat untuk hari ini.
                        “Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh,

                 Bu,” jawab murid-murid serentak. Semuanya menyalami

                 Hu Hanifah sebelum ke luar dari kelas. Mereka berjalan

                 meninggalkan kelas dengan lesu. Sebagian ada juga yang

                 merasa  gembira  karena  libur  ditambah  lagi.  Berbagai

                 macam  perasaan  siswa  campur  aduk  dalam  gelapnya

                 asap yang menyelimuti Teluk Mesjid.
                        Minda, Inas, Puan,  dan  Syarifah  berjalan

                 bersama. Mereka ke luar pagar dan segera sampai di

                 jalan raya. Para pedagang makanan dan minuman juga

                 meninggalkan  sekolah  dengan  wajah  lesu.  Langkah

                 mereka  terlihat  begitu  gontai.  Rezeki mereka hari  ini

                 lagi-lagi tidak baik. Dagangan yang telah mereka siapkan

                                                                           27
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42