Page 38 - Air Mata Hutan Kami
P. 38

menjadi  sia-sia.  Padahal  inilah  mata  pencaharian

                 mereka.  Berdagang  di  SD  adalah  pekerjaan  mereka

                 sehari-hari.

                        Minda kasihan melihat para pedagang yang pulang

                 dengan  hati  kecewa.  Membawa  kembali  dagangannya
                 yang  tidak  sempat  dibeli  anak-anak.  Para  pedagang

                 telah  mengeluarkan  modal,  tetapi  tidak  mendapatkan

                 hasil  apa-apa.  Ingin  sekali  Minda  melakukan  sesuatu

                 untuk mereka. Akan tetapi, Minda juga tidak punya apa-

                 apa  untuk  meringankan  beban  hidup  para  pedagang
                 tersebut.

                        Minda  hanya  bisa  mengajak  teman-temannya

                 untuk  membeli  dagangan  Pak Giman  yang  menjual
                 bakso bakar. Lalu membeli es tebu yang dijual Pak De

                 Nanang. Sudah lama juga mereka tidak jajan sehingga

                 uang  jajan  mereka  cukup banyak  terkumpul.  Minda

                 merasa tidak masalah kalau hari ini membelajakan uang

                 jajannya lebih dari biasanya. Semua itu demi membantu
                 para pedagang yang telah bertahun-tahun berjualan di

                 sekolahnya.

                        Asap turun makin tebal. Suasana mendung dan
                 gelap, persis seperti pukul 06.00 pagi hari. Anak-anak

                 berjalan beriringan sambil makan jajanan mereka. Jalan

                 28
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43