Page 64 - 10 Cerita dari 5 Penjuru
P. 64

Tiga meter di depannya, Yuva dan Aila sedang

          menunggu Titin.
               Titin  menghembuskan  napas sebelum  kembali

          melangkah. “Baiklah, tunggu aku!”

               “Nah, gitu dong!” Yuva mengacungkan ibu jari.
               Jalanan semakin menyempit dan menanjak. Berkali,

          Titin meneguk  air mineral dari botolnya. Ia lelah  dan

          gerah. Matahari sore yang terik membuatnya  mandi
          keringat.

               Tiba di bawah menara pandang, mereka mengantre

          untuk  naik  ke  menara  pandang. Titin,  Yuva,  dan Aila
          akan naik bersama-sama.

               Titin geli sendiri  ketika ingat alasannya salah
          kostum. Ia ingin tampak cantik di foto, jadi ia memakai

          baju terbaiknya.

               Titin mendongak. Di menara pandang, Ragil sedang
          menunggu Aria naik. Pandangan Titin beralih pada Aria.

               Ya ampun!
               Bagaimana cara Titin memanjat pohon dengan rok

          panjang begini?

               Di  balik  roknya,  Titin  memang memakai celana
          panjang. Akan tetapi, hal itu tetap saja repot, bukan?”

               Titin meringis. Ketimbang khawatir, Titin lebih suka

          menganggap kekonyolannya hari ini sebagai lelucon.

                                        54
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69