Page 32 - Modul Ajar Praktikum PPh Orang Pribadi dan E-SPT dengan Metode Project Based Learning
P. 32

-  Direktorat  Jendral  Anggaran,  Bendaharawan  Pemerintah  baik  ditingkat

                              Pemerintah Pusat maupun ditingkat Pemerintah Daera, BUMN, BUMD, yang
                              melakukan pembayaran atas pembelian barang dari belanja negara atau belanja

                              daerah.

                          -  Badan usaha yang bergerak dibidang industri semen, industri kertas, indusri baja
                              dan industri otomotif yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak, atas

                              penjualan hasil produksi didalam negeri.
                          -  Pertamina,  atas  penjualan  hasil  produksi  berupa  premium,  solar,  pelumas,

                              minyak  tanah,  dan  gas  LPG  kepada  pembeli  yang  bukan  sebagai
                              penyalur/agen.dealer.

                    c)  Pemotongan pajak atas penghasilan berupa deviden, bunga, royalti, sewa, hadiah, dan

                        penghargaan, dan imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23.
                        Kredit PPh Pasal 23 adalah jumlah PPh yang telah dipotong dalam Tahun pajak yang

                        bersangkutan oleh pemotong PPh Pasal 23 atas penghasilan berupa deviden, bunga,
                        royalti, hadiah dan penghargaan, sewa, imbalan atas jasa teknik, jasa manajemen, jasa

                        konsultan, dan jasa lain ditentukan oleh Direktur Jendral Pajak, kecuali pemotongan

                        PPh yang bersifat final.
                    d)  Pajak  yang  dibayar  atau  terutang  atas  penghasilan  dari  luar  negeri  yang  boleh

                        dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24.
                        Kredit pajak PPh Pasal 24 adalah jumlah pajak yang dibayar/dipotong/terutang di luar

                        negeri atau penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri dalam tahun yang

                        bersangkutan, sebesar PPh yang dibayar/dipotong/terutang di luar negeri tetapi tidak
                        boleh melebihi perhitungan yang terutang berdasarkan PPh.

                        Besarnya  PPh  Luar  Negeri  yang  dapat  dikreditkan  sesuai  Pasal  6  ayat  4  PMK
                        192/PMK.03/2018  tentang  Pelaksanaan  Pengkreditan  Pajak Atas  Penghasilan  Dari

                        Luar Negeri,  berdasarkan jumlah yang paling sedikit di antara:
                         (1) jumlah pajak penghasilan yang seharusnya terutang, dibayar, atau dipotong di luar

                            negeri  dengan  memperhatikan  ketentuan  dalam  P3B,  dalam  hal  terdapat  P3B

                            yang telah berlaku efektif;
                         (2) jumlah PPh Luar Negeri; dan

                         (3) jumlah  tertentu  yang  dihitung  menurut  perbandingan  antara  penghasilan  yang
                            diterima  atau  diperoleh  dari  sumber  penghasilan  di  luar  negeri  terhadap

                            Penghasilan Kena Pajak dikalikan dengan Pajak Penghasilan yang terutang atas





                                                           28
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37