Page 22 - E-MODUL KOLOID XI SMA
P. 22
FENOMENA KONTEKSTUAL
FENOMENA KONTEKSTUAL
Peristiwa Penghamburan Cahaya
Pernahkah kalian memperhatikan ketika menonton film di bioskop, sorot lampu proyektor akan
tampak jelas ketika ada asap atau debu yang melewatinya sehingga gambar film yang ada di layar
menjadi tidak jelas. Ini karena adanya hamburan cahaya oleh partikel-partikel asap atau debu yang
menyebabkan daya tembus lampu proyektor menjadi berkurang. Peristiwa penghamburan cahaya ini
dikenal dengan sebutan efek Tyndall pada koloid.
Fenomena efek Tyndall ini ditemukan oleh
ilmuwan asal Irlandia, yaitu John Tyndal
(1820-1893). Untuk mengamati efek ini, dua
kondisi harus dipenuhi, diantaranya :
Diameter partikel yang terdispersi tidak
jauh lebih kecil dari panjang gelombang
cahaya yang digunakan.
Indeks bias dari fase terdispersi dan
medium pendispersi sangat berbeda
besarnya.
Efek Tyndall sendiri merupakan gejala penghamburan cahaya ketika bahan dijatuhi atau disinari oleh
seberkas cahaya. Ketika seberkas cahaya dilewatkan melalui larutan, maka cahayanya akan diteruskan
sedangkan jika seberkas cahaya dilewatkan melalui sistem koloid maka partikel koloid akan
menghamburkan cahaya.
Sifat koloid ini dapat digunakan untuk membedakan larutan sejati dan sistem koloid. Larutan sejati
tidak dapat menghamburkan cahaya. Ini artinya, larutan sejati tidak memiliki efek Tyndall sedangkan
sistem koloid mampu menghamburkan cahaya yang berarti sistem koloid memiliki sifat efek Tyndall.
Peristiwa penghamburan ini terjadi karena partikel-partikel koloid mempunyai ukuran yang cocok
untuk ditembus oleh cahaya. Selain itu, ada juga peristiwa dimana langit pada siang hari berwarna
biru, sedangkan pada saat matahari terbenam langit di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal ini
disebabkan oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel koloid di angkasa dan tidak semua
frekuensi dari sinar matahari dihamburkan dengan intensitas sama.
22