Page 20 - C:\Users\Admin\Documents\Flip PDF Corporate Edition\Majalah Property Syariah Edisi 1 SPI-MGO\
P. 20

KAJIAN

                                                                                      M Hatta, S.E, M.S.I.
                                                       Jangan Sampai



                                                Ekonomi Syariah





                                                   Hanya Sebatas




                                                                     Pelengkap







                                                            ejumlah pihak telah lama menyuarakan agar Indonesia keluar dari
                                                            model pengelolaan ekonomi kapitalistik. Sebab, sistem ekonomi
                                                       Skapitalistik hanya menawarkan pertumbuhan ekonomi semu. Se-
                                                        mentara prinsip keadilan sosial pun sering ditinggalkan. Namun, den-
                                                        gan dalih mengejar pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasi-
                                                        onal, pemerintah terus menerapkan prinsip-prinsip ekonomi kapitalis.
                                                        Dalam beberapa decade terakhir bahkan semakin liberal.
                                                           Tapi  ternyata,  dalam  setahun  terakhir,  ekonomi  Indonesia  justru
                                                         semakin terpuruk. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan
                                                          ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2020 tumbuh minus 2,07 %
                                                          secara tahunan (yoy). Kondisi perekonomian nasional semakin di-
                                                           perparah akibat gempuran pandemi Covid-19. Padahal jika ditelisik
                                                           lebih dalam lagi, sebenarnya buramnya perekonomian Indonesia
                                                           tak hanya disebabkan oleh wabah Covid-19. Jauh sebelum wabah,
                                                          perekonomian Indonesia pun sudah memburuk.
                                                             Pertanyaanya sederhana, seperti apa wajah sebenarnya pereko-
                                                          nomian Indonesia kini? Apakah ada harapan bagi negeri ini untuk
                                                           bangkit dari keterpurukan? Jika sulit, adakah alternatif lain agar
                                                            Indonesia terbebeas dari jerat ekonomi kapitalistik? Untuk menja-
                                                            wab berbagai pertanyaan itu, Kamis, 11 Maret 2021 lalu, wartawan
                                                            Majalah Property Syariah Fakhruddin Halim mewawancarai Ketua
                                                             Litbang Islamic Iqtishod Consultant Association (Islamic ICON) M
                                                             Hatta. Berikut petikan wawancaranya:

        Ekonomi Indonesia saat ini tumbuh   karang, pilihan sumber pendapatan sa-
        minus. Benarkah hal itu terjadi kare-  ngat terbatas. Kalau bukan dari pajak ya   Bagaiman dengan pendapatan non
        na Pandemi Covid-19?                utang.  Pajak  sekitar  80  persen.  Di  masa   pajak?
           Ada benarnya, tapi sisi lainnya me-  pandemic, pajak tidak bisa didorong   Sekitar 20 persen. Tapi kalau dari
        nutup kondisi yang lainnya. Ada pening-  maksimal, malah tahun 2020 tidak sesu-  sumber kekayaan alam sangat kecil pre-
        katan utang  yang sangat tajam.  Tahun   ai target Rp175 triliun, sementara belanja   sentasenya.
        2020 utang dalam negeri saja bertambah   optimis. Pilihannya utang.
        Rp1.220 triliunan. Tahun 2021 bertambah                                Bukankah sumber daya alam Indone-
        Rp1.100 triliun.                    Mengapa harus utang?               sia cukup kaya?
                                              Dalam  kebijakan fiskal  yang  diterap-  Lagi-lagi ini model pembangunan
        Saat ini, sedikit saja ada masalah   kan saat ini, utang dinilai positif karena   yang diterapkan. Kita berkaca pada In-
        ekonomi langsung goyah, sementa-    dianggap sebagai sumber dana murah.   donesia Investmen Authority (INA), SDA
        ra utang terus  bertambah. Mengapa   Apalagi sejak Eropa mengalami masalah   diserahkan pada investasi asing yakni Fo-
        bisa demikian?                      ekonomi, maka arus utang atau arus mo-  reign Direct Investment (FDI). Pemerintah
           Ini soal sumber pendapatan. Model   dal datang ke negara berkembang seperti   hanya dapat pajak dan tenaga kerja yang
        fiskal kita yang kapitalistik seperti se-  Indonesia.                  direkrut perusahaan. Itu pun tidak men-



        20 Property Syariah, Edisi 1 | Maret-April 2021
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25