Page 39 - E-module Keanekaragaman Hayati
P. 39

B. Uraian Materi

                    Bencana  alam  yang  terjadi  seperti  banjir,  gempa,  longsor,  penebangan
                hutan liar, badai, gunung meletus dan sebagainya mengakibatkan hilang atau
                rusaknya  keanekaragaman  hayati  yang  tentu  akan  berpengaruh  terhadap

                keseimbangan alam. Maka dari itu kita perlu tahu apa saja penyebab dan
                bagaimana cara pecegahan agar  keanekaragaman hayati tidak punah atau

                rusak.


                1.  Menghilangnya Keanekaragaman Hayati
                    Hilangnya  keanekaragaman  hayati  merupakan  bentuk  dari  salah  satu
                akibat terjadinya bencana alam, baik karena ulah manusia maupun proses
                perubahan alam itu sendiri. Hal ini juga mengakibatkan penurunan manfaat

                ekosistem  dan  pada  akhirnya  menimbulkan  bahaya  bagi  kelangsungan
                ketahanan  pangan,  yang  nantinya  akan  berdampak  besar  bagi  kehidupan

                manusia.  Berikut  beberapa  faktor  utama  yang  mengakibatkan  hilangnya
                keanekaragaman makhluk hidup di suatu wilayah.
                a)  Degradasi lingkungan

                    Degradasi  lingkungan  adalah  kondisi  menurunnya  kualitas  lingkungan
                akibat  kerusakan  yang  terjadi  dan  berakibat  pada  berkuranganya  fungsi

                lingkungan. Degradasi lingkungan hidup disebabkan oleh dua faktor utama,
                yaitu  alam  dan  manusia.  Faktor  alam  yang  menyebabkan  degradasi

                lingkungan tidak dapat diprediksi dan dihindarkan oleh manusia sepenuhnya.
                Faktor alam ini misalnya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, angin topan,
                wabah penyakit, dan kekeringan. Ada sejumlah kasus degradasi lahan pada

                hutan, yang bertujuan untuk aktivitas pertanian dan aktivitas pembangunan
                laiinya oleh manusia.

















                                                       Gambar  29. Alih Fungsi Lahan Pertanian.
                                                                                                          21
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44