Page 7 - Dwi Fita Rusilawati_1900008109_C_modul_Neat
P. 7
Pendahuluan
A. Sejarah tentang otak
Dua ribu tahun yang lampau, manusia tidak mempunyai pegetahuan
sama sekali tentang otak. Bahkan sebelum jaman Yunani, pikiran dianggap bukan bagian
dari tubuh manusia, melainkan roh (spirit) berbentuk gas uap atau tanpa wujud.
Heranya pada zaman Yunani kuno juga tidak memiliki suatu pemikiran atau konsep yang
lebih maju tentang otak. Bahkan Aristoteles, filsuf dan Bapak ilmu pengetahuan modern
pun menyimpulkan bahwa pusat sensasi (indra) dan ingatan kita terletak pada jantung.
Albert Einstein, yang merupakan fisikawan dan matematikawan
termasyur menghayal terlebih dulu hukum-hukum alam semesta, kemudian
menerangkannya dengan kemampuan matematisnya. Menurut Einstein sendiri, ia
menemukan teori realitivitas bukan dibangku kuliah atau meja belajar, melainkan ketika
berbaring dan menghayal di atas suatu bukit pada suatu hari dimusim panas.
Setalah berabad-abad otak dipandang Sebagai bongkaran materi abu-abu
belakang, kini Para Ilmuan mendapat informasi penting tentang otak manusia yang
ditemukan oleh Profesor Pyotr Anokhin, seorang mahasiswa dan pengikut Pavlov dalam
disiplin psikologi. Ditemukannya mikroskop maka tersingkaplah bahwa lapisan luar otak
jauh lebih kompleks daripada yang diduga sebelumnya, dan terdiri dari ribuan saraf yang
mirip dengan benang kusut dan pembuluh darah atau yang kita kenal dengan sel saraf.
Sel saraf merupakan sistem koordinasi yang mengendalikan seluruh aktifitas
tubuh. Sitem saraf menjalankan fungsi dengan cara menerima rangsangan yang dating
dan menanggapi rangsangan tersebut dengan cepat. Sistem saraf sangat berperan
dalam iritabilitas atau kemampuan menanggapu rangsangan tubuh. Sistem saraf
tersusun dari neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel glia). Pada manusia sistem saraf ini
meliputi siistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan untuk
sistem saraf tepi yaitu sistem saraf sadar (somatic) yag terdiri dari sistem kradinal dan
sistem otonom, sedangkan sistem saraf tak sadar (otonom) terdiri atas sistem saraf
simpatik dan sistem saraf parasimpatik
6 | s i s t e m k o o r d i n a s i m a n u s i a