Page 10 - Hukum Keluarga
P. 10

Hukum Keluarga – Anak Yatim dan Anak Angkat
     138

          ◙  An Nisaa’ [4]: 5 – 6


                                                       u
                   u
                                                $
                                                                 
           è
                                                                           è
                                                        ø
                                                    ä
                                              É
                ã
                 ö
               è
                                                                        è
                             ä
            öΝδθ%—‘$#ρ    $Vϑ≈uŠÏ%  ö/3s9    ª!$#    Ÿ≅yèy_    L©9#    ãΝ3s9≡θΒ& r     u!$yγx ¡9# $     (#θ?÷σ?    Ÿωuρ
                                                                      Ý
                                            ¨
                       $
                                                                  è
                                          ÷
          #Lym    4’yϑ≈tGŠø9#    (#θ=tG/#ρ    ∩∈∪    $]ùρâ÷êΒ    Zωöθs%    öΝλ; m     (#θ9θè%uρ    öΝδθ¡.#ρ    $pκŽÏù
                                                                        ø
                                                                         $
                                                      ç
                             ö
                                                                          u
                     u
                                                           ä
                           è
                               u
                              $
           ¨
                               ã
                         ö
                                                        u
                                                      n
                                                            Î
                                                                           n
                                                                         ä
                                  ÷
                                s
                                               ÷
                                                    ó
                                                Ïi
                   u
                    ø
                     r
                              þ
                                       Y
                                                                              s
                                               å
                ç     (
                                                   ä
            Ÿωuρ  öΝλm;≡θΒ& öΝκŽs9) Î  (#θèùŠ$$sù #‰ô©â‘  öΝκ]Β Λ¡Σ#     ÷β*sù     yy%s3ÏiΖ9# $      (#θó=t/  #ŒÎ)
                         Í
                                                                    ó
             u
                                                                            è
                                          u
                                                           y
                                                                             ä
                                                 õ
                                                              u
                                                                              ù
                                                y
                    ÷
                      t
                         u
                       ó
                               Ï
            tΒρ      (      ô#Ï èG¡Šù=sù     $|‹Ψxî     tβ%x.     tΒρ      4     (#ρçŽ93tƒ     β& r  #‘#‰Î/ρ     $]ù#uŽ Î)     !$yδθ=.'s?
                                                         ·
                                                          ø
                                                           $
                      ç
                                                      ÷
                                                        y
                                        y
                                     ç
                                                                          s
                                      ÷
                       m
                                                                 ù
                        u
                                                                         É
                          ø
                              Í
                                 Î
                 r
                               ö
               ô
                                           s
            (#ρ߉Íκ−'sù    öΝλ;≡θΒ& r     öΝκŽs9)    öΝFèsùŠ  #ŒÎ*sù     4      Å∃ρáèϑ9$Î/    ö≅ä.'uŠù=sù  #Ž)ù    tβ%x.
                                                                       Z
                                                  ∩∉∪   $Y7ŠÅ¡m   «!$$Î/   4‘x .ρ     öΝκŽn=tæ
                                                                      x
                                                                             ö
                                                          y
                                                                        u
                                                                            Í 4
          Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
                 2
          akalnya ,  harta  (mereka  yang  ada  dalam  kekuasaanmu)  yang  Allah
          jadikan  sebagai  pokok  kehidupan.  Berilah  mereka  belanja  dan  pakaian
          (dari  hasil  harta  itu)  dan  ucapkanlah  kepada  mereka  kata-kata  yang
          baik.{5}
                    3
          Dan  ujilah   anak  yatim  itu  sampai  mereka  cukup  umur  untuk  kawin.
          Kemudian  jika  menurut  pendapatmu  mereka  telah  cerdas  (pandai
          memelihara  harta),  maka  serahkanlah  kepada  mereka  harta-hartanya.
          Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan
          dan  (janganlah  kamu)  tergesa-gesa  (membelanjakannya)  sebelum
          mereka  dewasa.  Dan  siapa  (di  antara  pemelihara  itu)  mampu,  maka
          hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan siapa
          yang  miskin,  maka  bolehlah  ia  makan  harta  itu  menurut  yang  patut.
          Kemudian  apabila  kamu  menyerahkan  harta  kepada  mereka,  maka

          2)   Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang
          dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
          3)   Yakni:  mengadakan  penyelidikan  terhadap  mereka  tentang  keagamaan,  usaha
          mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui bahwa anak itu dapat dipercayai.
          Disusun Oleh: DR. AhsinSakho Muhammad, Akmaldin Noor, Fuad Mukhlis.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15