Page 66 - Hukum Keluarga
P. 66

Hukum Keluarga – Wasiat dan Waris
     194

          5.2.1    Warisan pada Masa Jahiliyah


          ◙  An Nisaa’ [4]: 19



            Ÿωuρ     (     $\δöx.    u!$|¡Ψ9# $     (#θO̍s?    β& r  öΝ3s9    ‘≅Ïts†    Ÿω    (#θΨtΒ#    zƒ%©!# $     $yγƒr'¯≈tƒ
                                            ä
                                                            ã
                                                               u
                                                                     Ï
                           Ïi
                                                                            •
                                  è
           t
                                                             ç
          7π±s≈x /     tÏ?ù'tƒ     βr&     HωÎ)     £èδθϑFs?#      !$tΒ      ÇÙè7/  (#θ7δõ‹tG9     £èδθ=Ò÷è?
             Å
                                                        t
                                       ß
                                                                               s
                                                      ÷
                  Î
                                             u
                                                              y
                                                                          è
                                         ç
                                                                   Ï
                                          ÷
                                                         Î
                                                                           à
                                                                            o    4
            r
                                       Î
          β&    #¤yèù    £èδθϑFδ̍x.    β*sù     4     Å∃ρã÷èϑ9$Î/    £èδρ现$tãρ  7πΨÉit6Β
                                                    y
                                                      ø
                               ÷
                                                                               •
                |
                                                                Å
                                                                      u
                              ç
                            ß
                    s
                                                       $
                                                                          è
                                            Z
                              ∩⊇∪  #ŽW2  #Žz   ϵŠÏù   ª!$#   Ÿ≅yègs†uρ   $\↔ø‹©  (#θδtõ3s?
                                   Z
                                                                     x
                                                             ø
                                    Ï
                                      Ÿ
                                             ö
                                              y
          Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
                             66
          dengan jalan paksa  dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena
          hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan
                                                                              67
          kepadanya, kecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata .
          Dan  bergaullah  dengan  mereka  secara  patut.  Lalu  bila  kamu  tidak
          menyukai  mereka,  (maka  bersabarlah)  karena  mungkin  kamu  tidak
          menyukai  sesuatu,  padahal  Allah  menjadikan  padanya  kebaikan  yang
          banyak.{19}
          ◙   Lihat juga: Al Anfaal [8]: 72 – 75
          5.2.2    Hak Waris Hanya Melalui Hubungan Kekerabatan

          ◙  An Nisaa’ [4]: 7 – 8

          66)  Ayat  ini  tidak menunjukkan bahwa  mewariskan  wanita  tidak  dengan jalan  paksa
          dibolehkan.  Menurut  adat  sebagian  Arab  Jahiliyah  apabila  seorang  meninggal  dunia,
          maka anak tertua atau anggota keluarganya yang lain mewarisi janda itu. Janda tersebut
          boleh dikawini sendiri atau dikawinkan dengan orang lain yang maharnya diambil oleh
          pewaris atau tidak dibolehkan kawin lagi.
          67)  Maksudnya: berzina atau membangkang perintah.
          Disusun Oleh: DR. AhsinSakho Muhammad, Akmaldin Noor, Fuad Mukhlis.
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71