Page 28 - Kultur_jaringan_SMA_XI
P. 28

menjadi tanaman baru yang mempunyai sifat sama dengan induknya.


                             Dalam  budidaya  tanaman  secara  in-vitro,  atau  sering  disebut  juga  kultur
                        jaringan  tanaman,  kloning  tanaman  dapat  dilakukan  dengan  cara  mengisolasi
                        bagian  tanaman  seperti  protoplasma,  sel,  jaringan  atau  organ  tanaman  yang
                        kemudian  ditumbuhkan  dalam  kondisi  aseptik,  sehingga  bagian  tanaman
                        tersebut  dapat  memperbanyak  diri  dan  beregenerasi  menjadi  tanaman  yang
                        lengkap.  Kultur  Jaringan  sering  dilakukan  pada  tanaman-tanaman  yang
                        mempunyai  kendala  dimana  perbanyakan  generatif  tidak  mungkin  dapat

                        dilakukan,  sehingga  perbanyakan  vegetatif  merupakan  alternatifnya  (Henuhili,
                        2013).
                             Metode  kultur  jaringan  dikembangkan  untuk  membantu  memperbanyak
                        tanaman,  khususnya  untuk  tanaman  yang  sulit  dikembangbiakkan  secara
                        generatif.  Bibit  yang  dihasilkan  dari  kultur  jaringan  mempunyai  beberapa
                        keunggulan, antara lain: mempunyai sifat yang identik dengan induknya, dapat
                        diperbanyak  dalam  jumlah  yang  besar  sehingga    tidak  terlalu  membutuhkan
                        tempat yang luas, mampu menghasilkan bibit dengan jumlah besar dalam waktu
                        yang singkat, kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin, kecepatan tumbuh bibit

                        lebih cepat dibandingkan dengan perbanyakan konvensional (Sari, 2015)


                        Manfaat Kultur Jaringan

                        1.  Perbanyakan tanaman dengan cepat
                            Dengan menggunakan teknik kultur jaringan setip sel dapat diinduksi untuk
                            beregenerasi menjadi individu tanaman lengkap dengan sifat genetik yang

                            identik  satu  sama  lain,  dan  dalam  waktu  singkat  dapat  dihasilkan  individu
                            tanaman dalam jumlah yang besar.
                        2.  Kondisi aseptik
                            Kultur  jaringan  tanman  mampu  menyediakan  bahan  tanaman  yang  bebas
                            patogen dalam jumlah besar.
                        3.  Produksi tanaman sepanjang tahun
                            Teknik kultur jaringan tidak tergantung pada musim, sehingga melalui teknik
                            ini berpeluang untuk memperbanyak tanaman disepanjang tahun.

                        4.  Pelestarian plasma nutfah
                            Kebutuhan akan ruang yang kecil dan mudahnya menciptakan kondisi yang
                            sesuai  menjadikan  kultur  jaringan  sebagai  suatu  cara  yang  praktis  untuk
                            menyimpan  bahan  tanaman  dari  genotip  terpilih  bak  tanaman  pertanian
                            maupun tanaman langka yang terancam punah.



         XI SMA/MA                                            20                               KULTUR JARINGAN
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33