Page 33 - MODUL DIGITAL TEKNIK SABLON BAGI MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
P. 33
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
g. Jika sampai tahap ini screen masih belum bersih, ulangi langkah 3,4,5, dan 6 sampai
screen benar-benar bersih.
h. Setelah screen benar-benar bersih, keringkan dengan lap kering dan hair dryer, lalu
jemur di bawah sinar matahari selama + 15 menit.
i. Screen yang sudah kering, sudah siap dipakai kembali.
2. Penentuan Nomor Screen
seperti yang telah disebutkan pada pembelajaran 1 bahwa melakukan penyablonan, harus
mengetahui secara persis jenis bahan yang hendak disablon sehingga dapat ditentukan
nomor kerapata screen yang digunakan. Sebab baik tidaknya hasil yang disablon juga
ditentukan oleh tepat tidaknya nomor kerapatan screen.
Penentuan cara pemilihian nomor screen :
a. Screen 48T – 55T : sasaran cetak handuk dan karung.
b. Screen 62T : untuk samblon timbul, kaos dan stiker.
c. Screen 70T : untuk kaos dan berbagai jenis spanduk.
d. Screen 90T : untuk sablon timbul motif halus, bagde dan berbagai jenis kain.
e. Screen 120T : untuk cetak seng, karton, kayu, kulit, imitasi, dan kertas.
f. Screen 150T : untuk sablon kertas motif blon, imitasi, dan mika (stiker).
g. Screen 165T : untuk cetak plastik dan kertas.
h. Screen 180 T : untuk cetak plastik dan jenis-jenis kertas halus.
i. Screen 200 T : sasaran cetak raster.
Setiap screen yang digunakan, ukuran dalamnya harus lebih luas dari ukuran gambar.
Misalnya gambar memiliki ukuran panjang x lebar 10x20 cm. ini berarti ukuran screen harus
20x35 cm, jadi lebar screen (ukuran dalamnya) setidaknya 10 cm lebih lebar dari lebar
gambar, dan panjang screen (ukuran dalam) setidaknya 15 cm lebih panjang dari panjang
gambar. Dengan begitu pada waktu menyablon, yaitu pada waktu merakel ada kebebasan
bergerak dan tidak terbatas.
3. Mengafdruk Film (exposing)
Mengafdruk film (exposing) adalah memindahkan gambar atau tulisan ke dalam
permukaan screen menggunakan cahaya ultraviolet.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Teknik Sablon |23|