Page 68 - Microsoft Word - E-MODUL GAMBAR DASAR TEKNIK MESIN KLAS XOK
P. 68

Proyeksi dimetri mempunyai ketentuan :
                                                                                                   0
                                                             1.  Sumbu  utama  mempunyai  a  =  10
                                                                           0
                                                                dan  = 40  (lihat gambar 4.10)
                                                    2.  Perbandingan skala ukuran pada sumbu x =

                                                        5:6, pada sumbu y = 2:3 dan pada sumbu z =

                                                        1:1
                             Gambar 3.10






                     4.Proyeksi Miring (sejajar)
                     a. Proyeksi Miring Kabinet:

                                 Proyeksi  kabinet  adalah  suatu teknik  proyeksi  miring  di  mana garis  proyeksi

                        pada sumbu  x  dan  y  tetap, sedangkan panjang  garis  proyeksi  pada sumbu z  dapat
                        dikurangi.  Hal  ini  mengakibatkan  distorsi  lebih  besar  pada  sumbu  z  daripada

                        proyeksi dimetrik. Sudut proyeksi pada sumbu x dan y tetap 45 derajat.Distorsi besar

                        pada sumbu z, tetapi mempertahankan sudut pandang yang miring.
                     b. Proyeksi Miring Cavalier:

                                  Proyeksi cavalier adalah suatu teknik proyeksi miring di mana garis proyeksi

                        pada sumbu x dan y tetap, dan panjang garis proyeksi pada sumbu z tidak dikurangi
                        secara signifikan. Sudut proyeksi pada sumbu x dan y tetap 45 derajat.

                         Distorsi lebih kecil pada sumbu z, memberikan representasi yang lebih akurat pada
                        panjang objek.

                     c. Proyeksi Planometri:

                                  Proyeksi  planometri  adalah  suatu  teknik  proyeksi  miring  di  mana  garis
                        proyeksi  pada  satu  atau  dua  sumbu  dibuat  miring,  sementara  garis  proyeksi  pada

                        sumbu  lainnya tetap  tegak  lurus.  Ini  menciptakan  sudut pandang  miring  pada satu

                        atau dua dimensi.
                        Miring pada satu atau dua dimensi, mempertahankan garis proyeksi tegak lurus pada

                        dimensi lainnya.

                     c. Proyeksi Militer:




                                                              57
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73