Page 152 - Kelas X Hindu BS press
P. 152
Dalam Rg Veda mandala X, lahirnya Catur Varna ini diuraikan secara
mitologis. Varna Brahmana diceriterakan lahir dari mulut Dewa rahma, Ksatria
dari tangannya, Weisya dari perutnya, sedangkan udra dari kakinya. Mitologi Rg
Veda ini melukiskan bahwa semua warna adalah ciptaan Tuhan dengan fungsi yang
berbeda-beda. Keterangan ini dipertegas dalam kitab suci Manawa Dharmasastra
I, 87 sebagai berikut:
Sarvasyāsya tu sargasya
guptyartham sa mahādyutih
mukhā bahū upajjānām
pŗthak karmānya kalpayat
Terjemahan:
Untuk melindungi alam ini, Tuhan Yang Maha Cemerlang
menentukan kewajiban yang berlainan terhadap mereka yang lahir
dari mulutnya, dari tangannya, dari pahanya dan dari kakinya.
Jelas di sini yang dimaksud lahir dari mulut, tangan, paha dan dari kaki tiada
lain adalah: Brāhmaṇa, Kṣatrya, Vaiṣya dan Śudra. Keempat Varna ini justru
dibeda-bedakan fungsinya agar masyarakat dan dunia terlindung dari kehancuran.
Ini menandakan fungsi-fungsi itu sama penting dalam memperoleh harkat
dan martabatnya. Untuk menentukan Varna seseorang, bukanlah dilihat dari
keturunannya tetapi benar-bena ditentuka ole guṇa da karma seseora Hal
ini ditegaska lagi dalam Mahabharata X Sloka tersebut adala sebagai
berikut:
Nayonir napi samskara nasrutam
naca santatih karanani
dwijatwasya wrttam
eva tukaranam
Terjemahan:
Bukan karena keturunan (Yoni), bukan karena upacara semata,
bukan pula karena mempelajari Veda semata, bukan karena’jabatan
yang menyebabkan seseorang disebut dwijati. Hanya karena
perbuatannyalah seseorang dapat disebut dwijati.
146 | Kelas X SMA/SMK