Page 151 - Kelas X Hindu BS press
P. 151
Pengertian Varna menurut pembawaan dan fungsinya dibagi menjadi empat
berdasarkan kewajiban. Orang dapat mengabdi sebesar mungkin menurut
pembawaannya. Di sini ia dapat melaksanakan tugasnya dengan rasa cinta kasih
dan keikhlasan sesuai dengan ajaran Agama Hindu.
brāhmaṇa-kṣatriya-viśāḿ
śūdrāṇāḿ ca parantapa
karmāṇi pravibhaktāni
svabhāva-prabhavair guṇaiḥ
(Bhagavadgītā XVIII. 41)
Terjemahan:
O Arjuna, tugas-tugas adalah terbagi menurut sifat, watak
kelahirannya sebagaimana halnya Brahmana, Ksatria, Waisya dan
juga Sudra.
Pembagian kelas ini sebenarnya bukan terdapat pada Hindu saja, tetapi sifatnya
adalah universal. Klasiikasinya tergantung dari tipe alam manusia, dari bakat
kelahirannya. Masing-masing dari empat kelas ini mempunyai kafakter tertentu.
Ini tidak selalu ditentukan oleh keturunan. Di dalam Bhagavadgītā teori Varna
sangat luas dan mendalam. Kehidupan manusia di luar, mewujudkan wataknya
yang di dalam. Setiap makhluk mempunyai watak kelahirannya (swabhava) dan
yang membuat efektif di dalam kehidupannya adalah kewajibannya (swadharma).
Keempat Varna ini memiliki hak yang sama dalam mempelajari Weda. Hal ini
ditegaskan dalam kitab suci Yajurveda ke xxv. 2 sebagai berikut:
Yatenam cvacam kalyanim
avadanijanebhyah brahma rajanyabhyah
cudraya caryaya ca svaya caranaya ca
Terjemahan:
Biar Kunyatakan di sini kata suci ini, kepada orang-orang banyak
kepada kaum Brahmana, kaum Ksatriya, kaum Sudra dan bahkan
kepada orang orangKu dan kepada mereka (orang-orang asing)
sekalipun.
Kata suci yang dimaksudkan dalam kata ini adalah Weda Śruti yang boleh
dipelajari oleh keempat golongan (Brahmana, Ksatria, Waisya ian Sudra) atau apa
pun golongannya. Jadi, Yajurveda memberikan penjelasan bahwa kedudukan
masing-masing Varna dalam Catur ‘Varna dalam mempelajari Veda adalah sama.
Tidak ada satu golonganpun yang ditinggalkan.
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 145