Page 53 - Kelas X Hindu BS press
P. 53
Menurut keterangan dari berbagai kitab Āyurveda ada petunjuk yang
menegaskan bahwa Āyurveda asal mulanya dirintis oleh Atreya Purnawasu
disekitar abad ke VI SM, jauh sebelum Buddha. Kemudian oleh beliau
diajarkannya kepada Caraka dan Dhṛdhabala yang kemudian oleh mereka
menghimpunnya dalam bentuk buku baru dengan nama Caraka Samhitā. Isinya
merupakan himpunan ilmu obat-obatan. Dari Caraka Samhitā lebih jauh mendapat
keterangan mengenai pengelompokan berbagai bidang ajaran Āyurveda yang
pada dasarnya sama terdiri atas delapan bidang studi kasus, yaitu :
a. Sūtrasthāna, yaitu bidang ilmu pengobatan
b. Nidānasthāna, yaitu bidang ilmu yang membicarakan berbagai macam
penyakit yang paling pokok saja.
c. Wimānasthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang phatologi,
tentang ilmu pengobatan dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dipatuhi
oleh seorang dokter medis.
d. Indriyasthāna, yaitu ilmu yang mempelajari cara diagnose dan prognosa
e. Saristhāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari tentang anatomi dan
embriologi.
f. Cikitsāsthāna, yaitu bidang ilmu yang mempelajari secara khusus tentang
ilmu terapi
g. Khalpasthāna, dan
h. Siddhi.
Hidup itu merupakan perpaduan antara raga sarira atau stula sarira (badan
kasa suksma sarira (bada halus mana (kemampua berpiki indriya
(kemampua mengindera da atma (jiwatma Manusia ya diangga hi
adala Manusia ya mam melaksanaka aktivitas utama hidupnya (karma
purusḥa), mampu melakukan dharma, sebagai suatu akumulasi atau perpaduan
keseimbangan antara unsur tri dosḥa (cairan humoral) yang berada di dalam
tubuh, sapta dhatu (jaringan tubuh), dan tri mala (limbah buangan, ekskreta).
Jaringan tubuh atau sapta dhatu yaitu rasa (plasma), rakta (darah), mamsa (otot),
meda (lemak), asthi (tulang), majja (sumsum), dan sukra (energi vital) akan
dapat berfungsi optimal bila unsur tri dosḥa (vata, pitta, kapha) berada dalam
keadaan seimbang dan mala (buang air besar, buang air kecil, keringat) dibuang
secara teratur. Berkeringat setiap saat, kencing setiap 8 jam, dan berak setiap 24
jam adalah bentuk mala yang harus dibuang secara teratur dari tubuh. Bila ini
tidak dilakukan tidak terjadi maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu.
Akibatnya Manusia itu akan jatuh sakit.
Di dalam pengobatan tradisional Bali, Kitab Āyurveda ini dikenal dengan
nama lontar Usada atau Kitab Usada. Isinya tidaklah persis sama seperti apa yang
ditulis di dalam Āyurveda. Ada berbagai kearifan lokal yang masuk dan terdapat
di dalam lontar Usada. Unsur tri dosḥa yang terdiri dari unsur vata (angin, udara),
pitta (api) dan kapha (air).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti | 47