Page 116 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 116

impornya antara lain  beras,  rempah-rempah,
                                                 kayu  manis,  kemenyan,  emas,  gading,  dan
                                                 binatang.


                                                      Perkembangan     perdagangan    tersebut
                                                 telah memperkuat kedudukan Sriwijaya sebagai
                                                 kerajaan  maritim.  Kerajaan  maritim adalah
                                                 kerajaan yang mengandalkan perekonomiannya
                                                 dari  kegiatan  perdagangan  dan  hasil-hasil  laut.
                                                 Untuk memperkuat kedudukannya,      Sriwijaya
              Sumber :  Bambang  Budi  Utomo.  2010.
              Atlas  Sejarah  Indonesia  Masa  Klasik  membentuk armada angkatan  laut yang  kuat.
              (Hindu-Buddha),  Jakarta:  Kementerian  Melalui armada angkatan laut yang kuat Sriwijaya
              Kebudayaan dan Pariwisata.
                                                 mampu   mengawasi  perairan  di  Nusantara.  Hal
              Gambar 2.23 Arca Buddha Kota Cina
                                                 ini  sekaligus  merupakan  jaminan  keamanan
                                                 bagi para pedagang yang ingin berdagang dan
                                                 berlayar di wilayah perairan Sriwijaya.

                                    Kehidupan  beragama di   Sriwijaya sangat semarak.  Bahkan
                                    Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha Mahayana di seluruh
                                    wilayah  Asia Tenggara.  Diceritakan  oleh  I-tsing,  bahwa di
                                    Sriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar agama Buddha.
                                    Salah seorang pendeta Buddha yang terkenal adalah Sakyakirti.
                                    Banyak pelajar asing yang datang ke Sriwijaya untuk belajar
                                    bahasa Sanskerta. Kemudian mereka belajar agama Buddha
                                    di Nalanda, India. Antara tahun 1011 - 1023 datang seorang
                                    pendeta agama Buddha dari Tibet bernama Atisa untuk lebih
                                    memperdalam pengetahuan agama Buddha.


                                          Dalam   kaitannya dengan     perkembangan    agama
                                    dan  kebudayaan  Buddha,  di  Sriwijaya ditemukan  beberapa
                                    peninggalan. Misalnya, candi Muara Takus, yang ditemukan
                                    dekat Sungai  Kampar di  daerah  Riau.  Kemudian  di  daerah
                                    Bukit Siguntang  ditemukan  arca Buddha.  Pada tahun  1006
                                    Sriwijaya juga telah membangun wihara sebagai tempat suci
                                    agama Buddha di     Nagipattana,  India Selatan.  Hubungan
                                    Sriwijaya dengan India Selatan waktu itu sangat erat.


             108 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121