Page 124 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 124

Borobudur merupakan     karya yang   unik.  Susunan  Candi
                               Borobudur berbeda dengan susunan candi di India. Pada umumnya
                               susunan  candi  di  India berdiri  di  atas  fondasi  yang  tertanam di
                               dalam tanah. Fondasi tersebut berdenah dengan jari-jari delapan. Di
                               titik tengah terdapat tiang yang dibuat tembus ke atas permukaan
                               tanah,  dan  diteruskan  menjadi  tongkat dengan  payung.  Candi
                               Borobudur didirikan  langsung  di  atas  bukit tanpa fondasi  yang
                               ditanam di dalam tanah seperti yang terdapat di India. Dilihat dari
                               susunannya, Candi Borobudur merupakan sebuah teras-stupa. Kaki
                               stupa berbentuk undak teras  persegi,  disusul  teras  mengalir yang
                               dihiasi stupa. Susunan candi ini memperlihatkan kuatnya pengaruh
                               kebudayaan Jawa pada abad ke-8.

                                    Bangunan ini dinamai Bhumisambharabhudara yang artinya
                               adalah  bukit peningkatan  kebijakan  setelah  melampaui  sepuluh
                               tingkat Boddhisattwa.  Borobudur sendiri   terdiri  atas  sepuluh
                               tingkatan,  yang  dapat dipahami  sebagai  lambang  ke-10,  jalan
                               Boddhisattwa. Candi itu berbentuk bujur sangkar, dengan ukuran
                               123  m x  123  m di  bagian  kakinya.  Bentuk bangunan  seperti  itu
                               dapat ditafsirkan sebagai bentuk mandala. Tinggi Candi Borobudur
                               adalah  35,4  m.  Secara vertikal  Candi  Borobudur terdiri  dari  dua
                               pola,  yaitu  pola undak-undak persegi  dan  pola bangun  vertikal.
                               Karena bentuknya itulah Candi Borobudur dapat dipahami sebagai
                               sebuah stupa yang besar.

                                    Dalam agama Buddha stupa merupakan        perwujudan  dari
                               makrokosmos   yang  terdiri  atas  tiga tingkatan,  yaitu  kamadatu,
                               rupadatu,  dan  arupadatu.  Kamadatu  merupakan   alam bawah,
                               bagian ini berada di bagian bawah Candi Borobudur. Pada kamadatu
                               terdapat relief karmawibangga,  yaitu  suatu  hukum sebab  akibat,
                               yang merupakan hasil perbuatan manusia. Arupadatu adalah alam
                               atas, yaitu tempat para dewa. Bagian ini berada pada tingkat ketiga,
                               termasuk stupa induk berada di atas rupadatu. Cara membaca relief
                               pada dinding Candi Barobudur searah dengan jarum jam. Sebagai
                               candi pemujaan, Borobudur mempunyai hubungan dengan Candi
                               Mendut dan   Candi  Pawon.  Ketiga candi  itu  menunjukkan  proses
                               suatu ritual keagamaan. Mula-mula ritual keagamaan dilakukan di
                               Candi Mendut. Kemudian dilakukan persiapan di Candi Pawon dan
                               puncak ritual keagamaan dilakukan di Candi Borobudur.





             116 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129