Page 28 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 28
Sangiran pertama kali ditemukan dan diteliti
oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan
penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari
wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan Schemulling
situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang
lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran,
akan tetapi ia kurang tertarik dengan temuan-temuan
di wilayah Sangiran. Pada 1934, Gustav Heindrich
Ralph von Koenigswald menemukan artefak litik di
wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua kilometer
di barat laut kubah Sangiran. Artefak litik itulah yang
kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran.
Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran
Sumber: Phillip V. Tobias, menjadi sangat terkenal berkaitan dengan penemuan-
Paläontologische Zeitschrift,
December 1983, Volume 57. penemuan fosil Homo erectus secara sporadis dan
Gambar 1.6 Von Koenigswald. berkesinambungan. Homo erectus adalah takson paling
penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada
tahapan manusia Homo sapiens, manusia modern.
Situs Sangiran tidak hanya memberikan
gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan
tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang
evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan.
Beberapa fosil yang ditemukan dalam seri geologis-
stratigrafis yang diendapkan tanpa terputus selama
lebih dari dua juta tahun, menunjukkan tentang
hal itu. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu
pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan
secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang
tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia
Sumber: Harry Widianto dan (World Heritage List) UNESCO.
Truman Simanjuntak. 2011.
Sangiran Menjawab Dunia (Edisi
Khusus). Jawa Tengah: Balai
Pelestarian Situs Manusia Purba
Sangiran.
Gambar 1.7 Sertifikat the
Sangiran early man
20 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK