Page 117 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 117

sejarah tersebut  dinyatakan bahwa   Rsi  Agastya
               menyebarkan agama Hindu dari India ke Indonesia
               melalui  Sungai  Gangga, Yamuna, India    Selatan
               dan India  Belakang.  Karena  begitu besar jasa-
               jasa Rsi Agastya dalam penyebaran ajaran Agama
               Hindu, maka namanya disucikan di dalam prasasti,
               antara  lain;  Prasasti  Dinoyo yang berada  di  Jawa
               Timur dan bertahun Saka    682, dimana   seorang
               patih raja  yang bernama  Gaja  Yana  membuatkan
               pura suci untuk Rsi Agastya, dengan maksud untuk
               memohon kekuatan suci dari beliau (Rsi Agastya).
               Dan Prasasti Porong di Jawa Tengah bertahun Saka
               785, juga menyebutkan keagungan serta kemuliaan    Sumber: Sejarah Bali
               jasa-jasa  Rsi  Agastya. Mengingat  kemuliaan Rsi  Gambar 2.25 Arca Maha Rsi
               Agastya, maka   terdapat  istilah atau julukan yang  Agastya
               diberikan untuk beliau, diantaranya Agastya Yatra
               yang artinya perjalanan suci Rsi Agastya yang tidak mengenal kembali dalam
               pengabdiannya untuk Dharma. Dan julukan Pita Segara, yang artinya ”Bapak
               dari Lautan” karena beliau yang mengarungi lautan luas demi untuk Dharma.

               Sebelum   pengaruh Hindu masuk dan diterima        oleh bangsa  Indonesia,
               berdasarkan hasil  penelitian yang diadakan oleh J. Brandes    menyatakan
               bahwa   bangsa   Indonesia  telah mengenal   sepuluh (10) macam      unsur
               kebudayaan asli. Kesepuluh jenis kebudayaan asli itu meliputi; sistem berlayar,
               sistem perbintangan, sistem mata uang, sistem gerabah, seni membatik, seni
               wayang, sistem berburu, pola menetap, sistem bertani, dan sistem relegi. Dari
               sistem yang dikenal itu mereka meninggalkan berbagai macam peninggalan
               kebudayaan seperti; yang berasal dari zaman megalith dan prunggu terdapat
               peninggalan berupa; menhir, dolmen, sarkopagus, kuburan batu ”pandhusa”,
               funden berundak-undak, arca perwujudan nenek moyang, dan berbagai jenis
               nekara. Bangsa Indonesia telah mengenal dan menganut sistem kepercayaan
               terhadap roh nenek moyang-nya. Pemujaan kepada         roh nenek moyang
               mempergunakan arca     perwujudan. Arca   perwujudan itu diletakkan pada
               tempat  ”tanah”  yang lebih tinggi  dalam  bentuk punden berundak-undak.
               Dengan teknis seperti itulah pemujaan kepada arwah leluhurnya.
               Bersamaan dengan berkembangnya pengaruh Hindu keseluruh dunia termasuk
               Indonesia, maka   terjadilah akulturasi  antara  kebudayaan asli  Indonesia
               dengan kebudayaan India yang dijiwai oleh agama Hindu. Selanjutnya secara
               berangsur-angsur peradaban Hindu mempengaruhi     dan menjiwai   peradaban
               asli Indonesia sesuai dengan sifat-sifatnya. Untuk semuanya itu terkait tentang
               bukti-bukti peninggalan sejarah Hindu, dapat diuraikan sebagai berikut;




                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   107
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122