Page 16 - Monitoring Isu nasional periode 22-26 Agustus 2022
P. 16
Isu 5
Menyisir Harga Pangan
yang Naik
Identifikasi Isu
Harga pangan, terutama telur naik di berbagai daerah. Pola yang sama
terjadi pada harga ayam. Kondisi ini akhirnya merugikan peternak dan
peternakan ayam skala besar. Kenaikan harga telur dapat berimbas pada
angka kemiskinan. Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga
telur berada di urutan keempat komoditas penyumbang garis kemiskinan,
yakni sebesar 4,12 persen. Posisi telur di bawah komoditas daging ayam ras
yang menyumbang angka 4,63 persen, rokok kretek filter 12,21 persen, dan
beras 19,38 persen.
Menurut Kemendag, pada mulanya, karena penurunan konsumsi dan
merosotnya harga, peternak melakukan afkir dini alias memotong ayam
petelur lebih cepat. Afkir dini dilakukan saat harga jatuh pada periode
Februari-Maret 2022 sehingga dengan afkir jumlahnya di pasaran
berkurang dan harga bisa naik. Populasi ayam petelur pun turun hingga 30
persen, sedangkan permintaan naik hingga 60% karena pelonggaran atau
PPKM.
Terkait penyebabnya, pedagang dan pengusaha ternyata berbeda
pandangan dengan Kemendag. Kenaikan harga telur disebut-sebut dipicu
oleh pakan ternak yang cukup tinggi. Akhirnya mempengaruhi harga jual di
sisi paling hilir.
Kementerian Sosial yang direncanakan akan merapel bansos selama tiga
bulan juga dinilai ikut andil mengerek harga telur karena menyebabkan
kelangkaan telur di pasaran yang jadi komoditas utama.
Selain telur, harga pangan lainnya juga naik karena krisis iklim dan
ketegangan hubungan Rusia-Ukraina.
14 *) Kronologis Isu lengkap di bagian lampiran.