Page 25 - MODUL DIGITAL GEOGRAFI_Neat
P. 25
6. PERENCANAAN TATA RUANG SELALU DI SATUKAN DENGAN
RENCANA PENGEMBANGAN
Perecanaan tata ruang yang disatukan dengan rencana pengembangan
berakibat kesimpangsiuran karena seharusnya perencanaan tata ruang dijadikan
acuan dalam rencana pengembangan bukan sebaliknya
7. PERENCANAAN TATA RUANG LEBIH BANYAK DIDOMINASI OLEH
KEPUTUSAN POLITIK
Seharusnya perencanaan tata ruang mengacu pada objektivitas karakteristik
wilayah, bukan kebijakan politik. Contohnya Wilayah pegunungan di Sulawesi
Tengah sangat cocok di tanami tanaman cengkeh. Wilayah tersebut mempunyai
kualitas cengkeh yang baik sehingga penggunaan lahan yang tidak sesuai akan
menghasilkan pemanfaatan lahan yang kurang maksimal.
8. DALAM MENGHADAPI OTONOMI DAERAH SETIAP DAERAH
DITUNTUT UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI
DAERAHNYA
Kebijakan ini sangat dapat berdampak dalam pemanfaatan tata ruang yang
memberikan sumbangan nilai ekonomis bagi daerah. Akibatnya kadang-kadang
pemanfaatan ruang tidak sesuai dengan karakteristik wilayah. Contohnya suatu
wilayah mempunyai karakteristik sebagai wilayah pertanian, namun bisa berubah
menjadi Kawasan industri karena telah banyak meningkatkan pendapatan asli
daerah.
UPAYA UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENERAPAN TATA
RUANG DI ATAS ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Mengupayakan kelengkapan peraturan daerah bagi wilayah-wilayah yang belum
memilikinya.
18