Page 10 - test yy
P. 10
BAB 1 : PENDIDIKAN KARAKTER 3
mengembangkan potensi dirinya, dan pendidikan membentuk
individu agar memiliki sifat dan kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Ini semua merupakan bentuk dari karakter yang
ditanamkan pendidik untuk peserta didik. Pasal 3 UU
SISDIKNAS menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk kebajikan yang terdiri atas sejumlah nilai,
moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat
dipercaya, dan hormat kepada orang lain.’’ Interaksi seseorang
dengan orang lain dapat menumbuhkan karakter mesyarakat dan
karakter bangsa, oleh karena itu pengembangan karakter bangsa
dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu
seseorang dalam hal ini peserta didik dan masyarakat Indonesia.
Dalam kacamata Islam, secara historis pendidikan karakter
merupakan misi utama para nabi. Muhammad Rasulullah sedari
awal tugasnya memiliki suatu pernyataan yang unik, bahwa
dirinya diutus untuk menyempurnakan karakter (akhlak)
manusia. Manifesto Muhammad Rasulullah ini mengindikasikan
bahwa pembentukan karakter merupakan kebutuhan utama bagi
tumbuhnya cara beragama yang dapat men-ciptakan peradaban.
Pada sisi lain, juga menunjukkan bahwa masing-masing manusia
telah memiliki karakter tertentu, namun belum disempurnakan.
Abu bakar (2020) tentang kaitan akhlak dan perilaku, Imam Al-
Ghazali dalam bukunya “Ihya Ulumuddin” memberikan
pengertian akhlak (karakter) sebagai berikut :
يرغ نم سريو ةلوهسب لاعفلاا ردصت اهنع ةخس ار سفلنا فى ةئيه نع ةرابع قللخا
ةليملجا لاعف لاا اهنع ردصت تيبح ةئيهلا تنكا نإف ةي ؤرو ركف لىا ةح اح
لاعفلاا اهنع رداصلا نكا نإو انسح اقلخ ةئيهلا كلت تيمس عاشرو لاقع ةدومحملا
ائيس اقلخ ردصملا هي تىلا ةئيهلا تيمس ةحبقلا