Page 24 - E-MODUL LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT
P. 24
Larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit secara
mikroskopis terdapat perbedaan yang signifikan.
Perhatikan gambar di bawah ini untuk menemukan perbedaan dari ketiga
jenis larutan tersebut.
a. Elektrolit b. Elektrolit c. Non elektrolit
kuat lemah
Gambar 4. Perbedaan daya hantar listrik secara mikroskopis
(Sumber: https://app.amaze.com)
Kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik bergantung
pada jumlah ionnya. Contohnya pada gambar (4a) larutan garam (NaCl)
adalah larutan elektrolit kuat yang mengandung ion-ion dalam jumlah yang
besar dan dapat membuat lampu menyala terang. Gambar (4b)
menunjukkan larutan asam cuka (CH 3COOH) adalah larutan elektrolit
lemah, mengandung sedikit ion sehingga lampu menyala redup. Dan gambar
(4c) menunjukkan larutan gula (C 12H 22O 11) merupakan larutan non
elektrolit yang tidak mengandung ion, sehingga lampu tidak dapat
menyala.
1. Reaksi Ionisasi
Reaksi ionisasi adalah proses penguraian zat dalam air menjadi ion-
ionnya. Semakin banyak jumlah ion yang terkandung dalam larutan
elektrolit maka akan semakin tinggi pula daya hantar listriknya.
Larutan elektrolit bersumber dari senyawa ion (mempunyai ikatan ion)
dan senyawa kovalen polar (mempunyai ikatan kovalen polar) yang
berada dalam bentuk larutan. Hal ini dapat terjadi karena kedua
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit | 10