Page 126 - BISNIS BERKELANJUTAN DAN PERUBAHAN IKLIM
P. 126

ketika  hamil  serta  saat  melahirkan  atau  berakhir. Permintaan pemerintah agar
            hingga anak mencapai seribu hari pertama  masyarakat  banyak  beraktivitas  di  rumah
            kehidupan (HPK).                                 membuat  tingkat  konsumsi  makanan  naik
                                                             dan memicu meningkatnya volume sampah.
            Upaya mengurangi sampah pangan (organik)
            yang dilakukan Lohjinawi merupakan contoh  Riset Gita Pertiwi mengenai pola konsumsi
            usaha berkelanjutan  di  Kota Bengawan.  pada 2017 dan 2019, menyatakan  warga
            Perempuan  Lohjinawi bisa menunjukkan  Solo memiliki hobi kuliner.  Warga Solo
            bisnis makanan biasa dilakukan dengan  bisa makan empat kali dalam sehari dan
            cara menekan sampah organiknya sehingga  hobi makancamilan.  Mereka juga  memiliki
            tidak mencemari lingkungan.                      kebiasaan menyediakan makanan  berlebih
                                                             saat menggelar hajatan.
            Di Solo,  volume  sampah  terus  meroket.
            Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  Kota  Solo  Akibatnya, makanan yang tidak dikonsumsi
            mencatat produksi sampah  harian  di  Solo  menambah jumlah sampah organik. Padahal,
            yang  mencapai  313  ton/hari  pada  2021,  kondisi  Tempat Pembuangan  Akhir (TPA)
            meningkat menjadi 376 ton/hari (2022), dan  Putri  Cempo di Kelurahan Mojosongo,
            419 ton/hari (2023). Mayoritas merupakan  Kecamatan  Jebres, Solo sudah overload
            sampah organik.                                  atau melebihi kapasitas.

            Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  Kini, gunungan  sampah di  TPA  seluas 17
            Yayasan Gita Pertiwi yang fokuskan pada isu  hektare itu  sudah  mencapai  lebih dari
            pelestarian lingkungan mencatat setiap hari  25  meter.  Jangan  tanya  baunya,  pasti
            satu  keluarga di  Kota Solo  menghasilkan  menyengat karena penuh sampah organik.
            sampah  rata-rata 0,49 kg pada 2018.
            Volume ini meningkat menjadi 0,73  kg            Sampah TPA  Putri Cempo  berasal  dari  54
            pada  2021 saat  pandemi Covid-19  belum         kelurahan  di Kota Solo.  Sampah diangkut


            126          Fellowship Jurnalistik Perempuan, Bisnis Berkelanjutan dan Perubahan Iklim
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130