Page 3 - BAB VII TEOREMA PYTHAGORAS
P. 3
Dari kedua cara di atas dapat disimpulkan bahwa:
Untuk setiap segitiga siku-siku berlaku:
Luas persegi pada hipotenusa sama dengan jumlahj luas persegi pada sisi yang
lain (sisi siku-sikunya)
Teori tersebut di atas disebut teorema Pythagoras, karena teori ini pertarna
kali ditemukan oleh Pythagoras yaitu seorang ahli matematika bangsa Yunani
yang hidup dalam abad keenam Masehi.
2. Rumus Teorema Pythagoras
Pembuktian teorema Pythagoras dilakukan dengan cara mempelajari luas.
Namun demikian teorema ini dapat digunakan untuk menghitung panjang suatu
sisi, sehingga dari teorema Pythagoras dapat diturunkan hal berikut ini.
Bila ABC siku-siku di titik A, maka
berlaku:
2
2
2
BC = AC + AB
Atau
2
2
2
a = b + c atau
2
2
2
b = a – c atau
2
2
2
c = a – b
Contoh:
Misalkan ABC siku-siku di titik A.
AB = 4 cm dan AC = 3 cm.
Hitunglah panjang BC.
Jawab:
2
2
2
BC = AB +AC
2
2
2
2
BC = (4 + 3 ) cm
2
2
BC = (16 + 9) cm
2
2
BC = 25 cm
BC = 25 cm
BC = 5 cm
Jadi, panjang BC = 5 cm
112