Page 5 - BUKU TANYA JAWAB SEPUTAR PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI TINGKAT PUSAT_Neat
P. 5

Sejalan dengan itu, diperlukan agenda strategis di bidang pera-
            turan perundang-undangan salah satunya dengan melakukan refor-
            masi regulasi (regulatory reform) yang bertujuan untuk mengatasi
            inkonsistensi dan over regulasi yang berpotensi menghambat program
            prioritas pembangunan. Pembentukan regulasi yang taat asas meru-
            pakan suatu keniscayaan dan menjadi suatu kebijakan strategis agar
            regulasi yang dibentuk memberikan kepastian hukum baik bagi penye-
            lenggara negara, pelaku usaha, maupun masyarakat demi terwujudnya
            sistem regulasi yang adaptif dan taat asas. Kebijakan strategis untuk
            mendukung hal tersebut juga perlu dilakukan melalui penguatan
            harmonisasi peraturan perundang-undangan, penataan, pembaruan
            dan simplifikasi peraturan perundang-undangan. Selain itu pengu-
            atan kapasitas tata kelola dan aparatur pembentuk peraturan perun-
            dang-undangan juga menjadi prioritas
                Oleh karena itu, penting bagi para pengambil kebijakan, perancang
            peraturan perundang-undangan dan pemangku kepentingan yang
            terlibat dalam pembentukan peraturan perundang-undangan untuk
            memiliki kompetensi yang mendalam tidak hanya dari aspek hukum,
            tata kelola prosedur pembentukan peraturan perundang-undangan
            yang baik namun juga penguasan teknik penyusunan peraturan perun-
            dang-undangan (legislative drafting) yang komprehensif.
                Untuk itu saya menyambut baik terbitnya, “Buku Tanya Jawab
            Seputar Pembentukan Peraturan Perundang-undangan di Tingkat
            Pusat Edisi Revisi”, yang merupakan hasil kolaborasi dan kerja sama
            yang sudah terjalin baik antara Kementerian Hukum Republik
            Indonesia melalui Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan
            dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Hal ini seba-
            gai wujud nyata dari komitmen kita bersama dalam mendukung







                                          iv
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10