Page 86 - 22538273AL-QURANHADIS_MTs_KELAS_VIII_KSKK_2020_CompressPdf
P. 86
PRAWACANA
Al-Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
PR
A
ACAN
AW
Saw.., dengan versi dan variasi yang berbeda-beda. “Sesunguhnya al-Qur‟an ini
diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah (Al-Qur‟an) itu yang mudah darinya.”
(HR. Imam Bukhari).
PRAWACANA
Adanya variasi bacaan dalam al-Qur‟an adalah karunia Allah kepada umat
Nabi Muhammad Saw. sebagai bentuk kasih sayang Allah Swt. agar mudah
melafalkan dan membacanya. Dalam kajian Islam, studi tentang variasi bacaan al-
PRAWACANA
Qur‟an ini dikenal dengan disiplin Ilmu Qira‟at yang mempelajari antara lain
tentang cara membunyikan dan menuliskan bacaan al-Qur‟an.
Pada masa Nabi, para sahabat menerima bacaan al-Qur‟an secara langsung
dari beliau dengan versi bacaan qira‟atnya. Diantara ahli qira‟at dari kalangan
sahabat, yaitu: Ubay bin Ka‟ab, Abdullah bin Mas‟ud, Abu Darda‟, Ustman bin
Affan, Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy‟ariy, dan Zaid bin Tsabit.
Sepeninggal Nabi Saw., para sahabat ini berpencar hijrah ke berbagai
negara dan mengajarkan bacaan al-Qur‟an dengan berbagai versi yang mereka
terima dari Nabi Saw.. kepada generasi para tabi‟in. Kemudian ahli qira‟at dari
generasi tabi‟in mengajarkan al-Qur‟an sesuai dengan versi dan variasi qira‟at
yang mereka kuasai kepada ulama‟ ahlul Qurro‟ hingga sekarang.
Ada tujuh versi qira‟at (qira‟ah sab‟ah) yang populer dan dilestarikan oleh
para imam qira‟at dinilai sebagai bacaan (qira‟at) yang mutawatir, bersumber
dari Nabi Saw.. Qira‟ah Sab‟ah ini disandarkan kepada 7 Imam Qira‟at, yaitu:
Imam Nafi‟ bin Abdurrahman, Imam Abdullah bin Katsir , Imam Abu Amr
Zabban bin al-Ala‟ al-Bashriy, Imam Abdullah Ibnu Amir Al-Syamiy, Imam
Ashim bin Abi al-Najud al-Kufiy, Imam Hamzah bin Al-Zayyat, Imam Ali bin
Hamzah Al-Kisa‟i.
Ilmu qira‟at sendiri termasuk ilmu yang jarang diajarkan dan dipelajari,
sebagian besar umat Islam, umumnya memakai qiraat dari jalur Hafsh dari Imam
Ashim yang berasal dari Ali bin Abi Thalib ra. Sebagai akibatnya, mereka
membaca al-Qur‟an apa adanya sebagaimana yang terdapat dalam tulisan mushaf
atau rasm, padahal ada banyak kalimat yang cara bacanya asing (gharib); tidak
sama persis dengan tulisannya, seperti bacaan imalah, tashil, isymam dan lain
sebagainya.
Al-Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Saw.., dengan versi dan variasi yang berbeda-beda. “Sesunguhnya al-Qur‟an ini
diturunkan atas tujuh huruf, maka bacalah (Al-Qur‟an) itu yang mudah darinya.”
(HR. Imam Bukhari).
Adanya variasi bacaan dalam al-Qur‟an adalah karunia Allah kepada umat
72 AL-QUR’AN HADIS KELAS IX
Nabi Muhammad Saw.. sebagai bentuk kasih sayang Allah agar mudah melafalkan
dan membacanya. Dalam kajian Islam, studi tentang variasi bacaan al-Qur‟an ini
Sepeninggal Nabi Saw.., pada sahabat ini berpencar hijrah ke berbagai
dikenal dengan disiplin Ilmu Qira‟at yang mempelajari antara lain tentang cara