Page 31 - E-Modul Interaktif Berbasis Case Study Dengan Mengintegrasikan QR Code Pada Materi Basidiomycota
P. 31
Modul Pembelajaran Mikologi | Basidiomycota
A. Orientasi Mahasiswa pada Masalah
Studi Kasus 2
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan
yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.
Permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah rendahnya
produktivitas serta kualitas kelapa sawit. Berdasarkan data Direktorat Jendral Perkebunan
tahun 2014, produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat mencapai rata-rata 2,3 ton per ha,
perkebunan kelapa sawit besar negara mencapai rata-rata 2,8 ton per ha, sedangkan
perkebunan kelapa sawit besar swasta mencapai 2,9 ton per ha. Kendala dalam peningkatan
produksi kelapa sawit salah satunya disebabkan oleh penyakit busuk pangkal batang yang
disebabkan oleh salah satu spesies jamur Basidiomycota. Penyakit busuk pangkal batang
bukanlah penyakit baru pada tanaman kelapa sawit dan palem-paleman lainnya. Sejak tahun
1915, penyakit ini sudah dilaporkan menyerang kelapa sawit di Republik Kongo, Afrika
Barat. Lima belas tahun kemudian dilaporkan menyerang kelapa sawit yang berumur 25
tahun di Malaysia. Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit pada tahun 1960-an,
serangan penyakit ini semakin meningkat dengan menyerang kelapa sawit yang berumur
lebih muda (10-15 tahun) (Wahyudi, dkk., 2017:708). Penyakit busuk pangkal batang dapat
dilihat pada gambar berikut:
Sumber: Penyakit busuk pangkal batang.com
Berdasarkan studi kasus tersebut:
1. Identifikasilah nama spesies jamur tersebut dan buatlah klasifikasinya!
2. Carilah salah satu jenis jamur Basidiomycota di sekitar anda yang menyebabkan
penyakit pada tumbuhan dan buatlah klasifikasinya!
28