Page 27 - E-Modul Interaktif Berbasis Case Study Dengan Mengintegrasikan QR Code Pada Materi Basidiomycota
P. 27
Modul Pembelajaran Mikologi | Basidiomycota
3. Aerasi
Di udara terdapat dua komponen penting yang berpengaruh pada pertumbuhan jamur
yaitu (oksigen) dan (Karbondioksida). Pada proses respirasi sel yang memiliki peran
penting yaitu oksigen. Sumber energi di dalam sel dioksidasi menjadi karbondioksida dan air
sehingga energi menjadi tersedia. Karbondioksida dapat berakumulasi sebagai hasil respirasi
oleh jamur atau organisme lain. Akumulasi karbondioksida yang terlalu banyak
menyebabkan tubuh buah jamur memiliki bentuk yang tidak normal. Misalnya pada Agricus
bisporus, kekurangan karbondioksida menyebabkan tangkai menjadi sangat panjang dan
pembentukan payung yang tidak normal.
4. Cahaya
Umumnya jamur memerlukan cahaya untuk awal pembentukan tubuh buah namun masih
banyak jamur yang belum diketahui berapa panjang gelombang cahaya yang dibutuhkan.
Kebutuhan cahaya pada periode pertumbuhan beberapa jenis jamur Basidiomycota dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Kebutuhan cahaya pada periode pertumbuhan beberapa jenis jamur Basidiomycota
5. Kelembapan
Secara umum kelembapan relatif yang dibutuhkan jamur cukup tinggi. Kelembapan
relatif sebesar 95-100% yang dapat membantu pertumbuhan maksimum pada jamur.
Rangkuman
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:
Struktur tubuh jamur Basidiomycota terdiri atas pileus (cap), lamela (gills), cincin (annulus),
tangkai (stipe/stem/stalk), dan volva (cup).
Jamur Basidiomycota disebut juga jamur gada karena memiliki basidium yaitu bagian reproduksi
seksual yang berbentuk seperti gada dan menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Jamur Basidiomycota juga bereproduksi secara Aseksual dengan konidia yang menghasilkan
konidiospora.
Basidiomycota mudah ditemukan pada kayu lapuk, pengurai dalam kayu, parasit tanaman dan
bersimbiosis membentuk mikoriza pada akar tumbuhan.
24