Page 24 - Modul Elektronik Mikrobiologi Daya Antibakteri Ekstrak Jukut Pendul (Kyllinga brevifolia Rottb) terhadap Penghambatan Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus
P. 24
mengandung α-cadinol, τ-muurolol, δ-cadinene, sesquiterpenol, dan
germacrene D-4-ol (Paudel et al., 2012).
Senyawa aktif tanaman jukut pendul diuji dalam bentuk ekstrak
yang diperoleh melalui proses ekstraksi. Proses ekstraksi tanaman jukut
pendul dijelaskan sebagai berikut. Tanaman jukut pendul dicuci, lalu
dikeringkan, kemudian dihaluskan dengan blender. Selanjutnya dilakukan
proses maserasi menggunakan alkohol 96% selama 3 x 24 jam. Setelah 3 x
24 jam kemudian dilakukan penyaringan menggunakan kain saring.
Kemudian dilanjutkan dengan proses evaporasi (penguapan)
menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak tanaman jukut
pendul. Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan pengujian kandungan
senyawa kimia aktif melalui uji fitokimia tanaman.
Bedasarkan hasil uji fitokima secara kuantitatif yang lakukan oleh
peneliti pada ekstrak tanaman jukut pendul dalam setiap gramnya
memiliki kandungan fenol 6.96 mg GAE/g (0.7%), flavonoid 0.96 mg/g
(0.1%), tanin 0.13 mg/g (0.01%), terpenoid 940 mg/g (94%) dan alkaloid 42
mg/g (4.2%). Senyawa aktif inilah yang dapat dimanfaatkan sebagai zat
antibakteri alami, seperti obat jerawat dan infeksi kulit lainnya.
E. Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat
Propionibacterium acnes (P. acnes) merupakan bakteri anerobik yang
secara normal ada pada tubuh manusia (McLaughlin et al., 2019). P. acnes
merupakan penyebab terbentuknya acne vulgaris pada kulit (Gambar 1.3).
Acne vulgaris merupakan peradangan pada kelenjar sibasea yang juga
dapat menyebabkan peradangan pada folikel rambut. Adanya acne
vulgaris dapat ditandai dengan adanya pembentukan sebum yang berlebih
yang tertimbun di folikel rambut sehingga folikel rambut membengkak
(Zahrah et al., 2018). Peradangan ini ditandai dengan adanya komedo,
16