Page 97 - KUMPULAN HADITS KERUKUNAN
P. 97

3.2.  Sila  Kedua    KEMANUSIAAN  YANG  ADIL  DAN  BERADAB
                           (QS. 11:85; 26:181-183; 28:77; 5:8; 16:90)

                           “Setiap  usaha  islah  (perdamaian)  antara  manusia  adalah
                           shadaqah.  Setiap  hari  dimana  terbit  sang  surya  dan  orang
                           berlaku adil di antara manusia adalah sadaqah.” (H.R. Bukhari)


                           “Tolonglah  saudaramu  baik    yang  menganiaya  maupun  yang
                           dianiaya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, kalau kami harus
                           menolong  saudara  kami  yang  dianiaya  itu  sudah  jelas,  tetapi
                           bagaimana  caranya  kami  menolong  orang  yang  menganiaya  ?.
                           Rasulullah  manjawab  :    Yakni  mencegah  perbuatannya”
                           (H.R. Bukhari)

                    3.3.  Sila  Ketiga  PERSATUAN  INDONESIA  (QS.  10:19;  21:92;
                           49:10-13; 6:108)

                           “Seorang  mu’min  terhadap  orang  mu’min  yang  lainnya  laksana
                           satu  bangunan di mana saling menguatkan  satu bagian dengan
                           bagian yang lainnya.” (H.R. Bukhari)

                           “Mu’min yang satu dengan mu’min yang lain laksana satu tubuh,
                           apabila bagian yang satu sakit, maka akan menyebar keseluruh
                           tubuh dengan panas dan demam.” (H.R Bukhari)

                    3.4.  Sila  Keempat  KERAKYATAN  YANG  DIPIMPIN  OLEH
                           HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/

                           PERWAKILAN (QS. 3:159; 39:18; 4:1)

                            “Tidaklah  dikatakan  pendusta  orang  yang  mendamaikan  di
                           antara  manusia  sebab  ia  dituntut  untuk  menyampaikan  dan
                           mengucapkan kebaikan.” (H.R. Bukhari)

                           “Yang  dinamakan  keteguhan  di  dalam  suatu  urusan  itu  ialah
                           hendaknya  engkau  bermusyawarah  dengan  orang  yang
                           mempunyai         pikiran    (keahlian).      Kemudian        engkau      taati
                           petunjuknya.” (H.R Abu Daud)

                                                                                                      96
                                                                        KUMPULAN HADITS
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102