Page 85 - E-Modul Fisling Lidia Nia FIX_Neat
P. 85
T
Gambar 44. Mempelajari arah gerak sedimen dengan perunut radioisotop
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk memperkecil kecepatan pendangkalan
pelabuhan maupun alur pelayaran oleh sedimen adalah dengan mengetahui perilaku sedimen,
yaitu menentukan dari mana asal dan kemana arah gerakan sedimen tersebut. Data mengenai
arah pergerakan sedimen dapat digunakan untuk perencanaan penentuan posisi dan arah alur
pelayaran serta menentukan tempat untuk pembuangan endapan hasil pengerukan agar tidak
kembali ke tempat semula. Semua usaha ini akan dapat mengurangi laju pendangkalan
sehingga frekwensi pengerukan bisa dikurangi dan biaya untuk pengerukan bisa dihemat.
Teknik pelaksanaan penentuan arah gerakan sedimen dilakukan dengan menandai
sedimen yang diambil di pelabuhan dengan radioisotop seperti Kromoium-51(Cr -51),
Aurum -198 (Au-198) dan Skandium-46 (Sc-46) atau membuat endapan tiruan yang bersifat E
radioaktif seperti pelapisan lumpur dengan zat radioaktif atau pasir tiruan yang diaktifkan
(pasir ini dibuat dari gelas yang mengandung radioisotop Iridium-192 (Ir- 192) dan Sc- 46).
Sedimen radioaktif tersebut selanjutnya dilepaskan ke dasar laut di daerah yang diselidiki.
Endapan radioaktif ini akan mengikuti gerak endapan asli.
Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari arah, kecepatan dan penyebaran lumpur
ataupun pasir yang berperan dalam proses pendangkalan pelabuhan. Pengamatan tersebut
dapat dilakukan menggunakan pemantau radiasi dari permukaan laut atau di atas kapal.
Selain itu, studi ini juga dapat dipakai untuk mengetahui efisiensi transpot sedimen dan erosi.
3) Deteksi Kebocoran Dan Sumbatan Pipa Bawah Tanah
Mencari kebocoran dan sumbatan pipa di bawah tanah merupakan pekerjaan besar dan
tidak sederhana. Dengan teknik perunut radioisotop, pekerjaan yang membutuhkan tenaga
besar tersebut ternyata dapat disederhanakan.
85