Page 40 - romadon2
P. 40
Dilarang baginya untuk menyibukkan dirinya dengan apa yang tidak
berguna baginya baik ucapan maupun perbuatan, sebagaimana
dilarang baginya berprasangka dalam ucapan. Hal itu dikarenakan
i’tikaf termasuk bentuk taqarrub kepada Allah Azza wa Jalla.
Diperbolehkan baginya keluar dari tempat i’tikaf karena suatu
keperluan yang tidak bisa ditinggal, seperti diperbolehkan baginya
menyisir rambutnya, memotong rambutnya, memotong kuku-
kukunya, dan membersihkan badannya. I’tikaf batal karena keluar
tanpa keperluan dan jima’.[]