Page 57 - E-Majalah Kriyasadana Edisi 4
P. 57
CERPEN
“Apa yang mereka pikirkan, mengapa
mereka seperti itu kepadaku?”
Aku keluar dari sekolah ku dan pergi
entah kemana. Pastinya bukan ke
rumah, karena memang belum jam
pulang sekolah. Aku berhenti di sebuah
sungai tidak jauh dari sekolahku. Sedikit
merenung apa saja kesalahan ku hingga
aku di bully habis-habisan. Jika pun
mereka iri kepadaku, tidak seharusnya
mereka menjatuhkan seseorang. Mental
ku cukup tertekan dari masalah rumah
hingga masalah di sekolah. “Kau tidak perlu melompat heii!! Sini
kamu!” Ternyata dia Siska, teman
“Tidak ada yang bisa ku ajak sekelas ku. “Aku datang kesini untuk
bercerita disini, aku butuh seseorang melihatmu, aku melihatmu tadi di
untuk bisa membantuku kuat disini, kantin setelah kamu di bully, maaf aku
ayahku sendiri malah menjatuhkan tidak cepat tadi. Jika aku tau, aku akan
mental anaknya sendiri. Ditambah lagi melindungi mu. Setelah itu aku
aku di bully habis-habisan dengan mengikuti mu hingga sampai sini.”
alasan tidak jelas ...... hiks hiks...”
Dia menenangkan diri ku dan
Dalam hati ingin melompat ke membujuk ku untuk tidak mengakhiri
sungai dengan alasan mau hidup ku. “Aku akan menjadi
mengorbankan dirinya untuk temanmu, aku akan mendengarkan
ketenangannya. Namun saat dia mau semua masalahmu, akan ku buat
melompat, ternyata ada seseorang mereka yang membully mu menyesal,
yang mengawasi nya dan kamu jangan merasa sendirian, ada
menahannya agar tidak melompat. aku yang mau menjadi temanmu.”
57 E-Majalah Edisi 4
A
D
A
N
I
R
K
Y
A
S
A