Page 33 - e-modul keanekaragaman makhluk hidup
P. 33
B. Upaya Pelestarian
Keanekaragaman
Jenis Flora
Pada dasarnya, usaha pelestarian keanekaragaman flora di Indonesia
meliputi dua hal pokok, antara lain sebagai berikut (Sari et al., 2022):
1. Pembiakan secara in situ (pembiakan tanaman di habitat aslinya),
misal Taman Nasional Ujung Kulon dan Taman Nasional Baluran. Selain
itu, dapat dilakukan pembiakan secara ex situ (pembiakan di luar
habitat aslinya, namun lingkungan di dalamnya di buat mirip seperti
aslinya), misal kebun Raya Bogor, Kebun Plasma Nutfah.
2. Pemanfaatan keanekaragaman hayati (flora) secara lestari dengan
menerapkan prinsip-prinsip, sebagai berikut:
a. Prinsip daya toleransi, artinya keanekaragaman memiliki batas
toleransi tertentu sehingga tidak boleh di langgar.
b. In optimum artinya semua kekayaan alam tidak boleh
dimanfaatkan sampai optimum. Oleh karena itu, pemanfaatannya
harus dibawah optimum.
c. Faktor pengontrol, artinyakita harus selalu menjaga, mengontrol,
atau mengendalikan keseimbangan lingkungan.
d. Prinsip ketahanbalikan, artinya kita harus selalu menjaga kelestarian
plasma nutfah karena jika plasma nutfah ini hilang atau punah,
maka organisme tersebut juga akan punah.
Usaha pemerintah Indonesia dalam pelestarian keanekaragaman flora.
Berikut beberapa kawasan konservasi di Indonesia, antara lain:
1. Taman Nasional
Taman Nasional merupakan tempat kawasan konservasi alam
dengan ciri khas tertentu yang dikembangkan sebagai tempat edukasi,
penelitian. Flora khas Indonesia yang dilindungi di Taman Nasional,
yaitu kayu hitam (Diospyrus javanica), dan bayur (Pterospermum
diversifolium). Ciri khas dari Taman Nasional ini yaitu memiliki keunikan
dan kekhasan dalam sumber daya alam hayatinya, memiliki ekosistem
yang khas, memiliki ekologi yang luas dan menjamin kelangsungan
ekosistem di dalamnya.
2. Taman Nasional
Cagar alam merupakan tempat kawasan suaka alam yang melindungi
dan menjamin perkembangan secara alami terhadap berbagai jenis
tumbuhan yang khas di suatu daerah tersebut. Cagar alam hanya
dapat dilakukan kegiatan-kegiatan terbatas untuk kepentigan
penelitian, pendidikan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan
kegiatan budi daya. Contohnya: Cagar Alam Gunung Muntis di Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
24
E-MODUL
Keanekaragaman Makhluk Hidup