Page 26 - E-BOOK PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
P. 26

RANGKUMAN


               a. Pada dasarnya sistem pemerintahan yang diterapkan di Republik Indonesia adalah sistem
               pemerintahan presidensial. Akan tetapi, terdapat perbedaan dalam hal operasionalisasi sistem

               pemerintahan seperti yang tercantum dalam Undang- Undang Dasar NRI Tahun 1945 sebelum
               perubahan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 sesudah

               perubahan.

               b. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa sistem

               pemerintahan Indonesia menganut sistem pembagian kekuasaan bukan pemisahan kekuasaan.

               Pembagian  kekuasaan  di  negara  kita  dilakukan  dengan  dua  cara,  yaitu  secara  horisontal
               (pembagian kekuasaan negara antara lembaga-lembaga negara  yang sederajat) dan vertikal

               (pembagian     kekuasaan     negara    antara    pemerintah     pusat    dan    pemerintah

               daerah/provinsi/kabupaten/kota).

                c. Kementerian negara dibentuk bertujuan untuk  membantu  presiden dalam melaksanakan

               berbagai  urusan  pemerintahan.  Setiap  kementerian  dipimpin  oleh  seorang  menteri  yang
               bertanggung jawab kepada presiden.


               d. Pemerintahan daerah baik itu provinsi ataupun kabupaten/ kota merupakan wujud dari pola
               pembagian kekuasaan secara vertikal. Pemerintahan daerah menyelenggarakan semua urusan

               pemerintahan  yang  menjadi  kewenangannya  berdasarkan  pada  asas  otonomi  dan  tugas

               perbantuan.

               e.  Pancasila  sebagai  falsafah  bangsa  dalam  bernegara  merupakan  nilai  hakiki  yang  harus

               termanisfestasikan dalam simbol-simbol kehidupan bangsa, lambang pemersatu bangsa, dan
               sebagai pandangan hidup bangsa. Dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan, nilai falsafah

               harus termanifestasi1kan di setiap proses perumusan kebijakan dan implementasinya.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31