Page 33 - E-MODUL MODEL CinQASE RADIASI ELEKTROMAGNETIK
P. 33
Kode Pasangan B
C. Dampak Radiasi Elektromagnetik
Radiasi pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Radiasi gelombang elektromagnetik ada
dua jenis yaitu radiasi ion dan radiasi non-ion. Radiasi ion adalah radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi,
terdiri dari sebagian besar sinar UV dengan energy lebih dari 10 Ev, sinar-X, dan sinar
gamma. Radiasi ini memiliki energi tinggi sehingga memiliki cukup kekuatan untuk
membelah usus dan mengubah kimia molekul. Pada manusia, dosis tinggi radiasi ion
akan mengubah DNA yang bermanfaat dalam terapi kanker, tetapi juga berbahaya jika
dosisnya tidak diatur. Misalnya untuk keperluan tertentu, anda harus di rontgen
(biasanya di sekitar dada) untuk memeriksa kondisi paru-paru atau di sekitar tulang yang
patah.
Jenis radiasi kedua yaitu radiasi non-ion, adalah radiasi elektromagnetik yang
dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik dengan frekuensi rendah (energi rendah),
terdiri dari gelombang radio, sinar inframerah, cahaya tampak, dan sinar ultraviolet.
Meskipun energinya rendah, radiasi non-ion dalam jumlah besar dapat berbahaya, tetapi
radiasi tipe ini tidak bisa mengubah kimia molekul pada tubuh manusia. Berikut dampak
dari radiasi non-ion.
1. Sinar Ultraviolet
Paparan UV berlebihan dapat merusak kulit, dan meningkatkan risiko kanker
kulit. Sinar UV terkandung dalam sinar matahari dapat juga dihasilkan oleh
beberapa lampu halogen dan lampu pijar. Ada tiga tipe sinar UV, yaitu UV-A, UV-
B dan UV-C. Hanya UV-A dan UV-B yang sampai ke bumi. UV-B dapat
mempercepat penuaan kulit dan secara signifikan meningkatkan resiko kanker kulit.
UV-B juga menyebabkan kulit terbakar (sunburn) dan kebutaan sesaat karena
sangat menyilaukan. UV-B juga diserap oleh kornea sehingga berbahaya bagi
penglihatan. UV-A merupakan UV dengan gelomban terpanjang. Menurut WHO,
E-modul Model CinQASE Kelas XII KD. 3.6 27