Page 28 - usaha dan energi
P. 28

E-Book Fisika Terintegrasi Materi Mitigasi Bencana Abrasi


               dengan:


                       v B    = kelajuan kereta luncur (roller coaster) di titik B (m/s),

                                                           2
                       g      = percepatan gravitasi Bumi (m/s ),
                       h A    = ketinggian kereta luncur pada saat di titik A (m), dan


                       h B    = ketinggian kereta luncur pada saat di titik B (m).



                 H     Kaitan Usaha-Energi dengan Mitigasi Abrasi

                     Abrasi  merupakan  suatu  peristiwa  mundurnya  garis  pantai  pada  wilayah  pesisir  pantai
               yang rentan terhadap aktivitas yang terjadi di daratan maupun di laut. Pengikisan yang terjadi
               pada daratan wilayah pantai menyebabkan angkutan sedimen berpindah dari tempat asalnya
               dan menyusuri arah gelombang datang, sehingga mempengaruhi perubahan pada garis pantai.

               Dampak  dari  abrasi  adalah  terjadinya  kemunduran  garis  pantai  yang  dapat  mengancam
               bangunan  maupun  ekosistem  yang  berada  di  belakang  wilayah  garis  pantai.  Upaya  mitigasi
               perlu dilakukan untuk mengurangi dampak dari potensi bencana, sehingga didapatkan langkah
               dan kesiapsiagaan sebelum terjadinya bencana.
                     Mitigasi  bencana  merupakan  upaya  sistematis  untuk  menganalisis  risiko  bencana  baik
               secara  struktural  maupun  non  struktural.  Mitigasi  struktural  merupakan  langkah  fisik  untuk
               mengurangi  risiko  abrasi.  Beberapa  mitigasi  struktural  yang  dapat  dilakukan  antara  lain
               membangun  pemecah  ombak,  peredam  abrasi,  penahan  sedimentasi  (groin),  pemukiman

               panggung, dan membuat zona evakuasi bencana. Beberapa mitigasi berbasis ekosistem buatan
               yang  dapat  dilakukan  meliputi  penanaman  mangrove  atau  penanaman  cemara  udang  untuk
               wilayah pantai berpasir. Mitigasi non struktural merupakan usaha non fisik dalam mengurangi
               risiko  bencana  dengan  pembuatan  peraturan  perundangan  yang  terkait  mengenai  sosialisasi
               upaya  mitigasi  bencana  abrasi,  serta  menyusun  Standar  Operasional  Prosedur  (SOP)
               penyelamatan diri maupun massal.
                     Kita telah ketahui bahwa abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh tenaga ombak
               laut  dan  arus  laut  yang  bersifat  merusak.  Proses  ini  diawali  dengan  sejumlah  massa  air  laut
               bergerak  dengan  kecepatan  tertentu  menuju  bibir  pantai  dan  mengenai  material-material
               penyusun  pantai,  sehingga  material-material  penyusun  pantai  yang  mulanya  diam  menjadi
               bergerak,  yang  menyebabkan  posisi  garis  pantaipun  menjadi  berubah  dari  keadaan  semula.

               Ombak    yang  menjalar  menuju  pantai  mempunyai  energi  swash.  Energi  swash  ini  dapat
               diredam dengan menggunakan beberapa cara, yaitu.




                                                                                                           28
                         Usaha dan Energi
   23   24   25   26   27   28   29   30   31