Page 19 - LKS PKWU KELAS XI
P. 19
Bab Rekayasa Peralatan
2 Sistem Teknik
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami proses perencanaan usaha bidang sistem teknik meliputi ide dan peluang usaha, Sumber
daya, administrasi, dan pemasaran.
3.2 Menganalisis sistem produksi peralatan sistem teknik berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh
daerah setempat.
3.3 Memahami cara menghitung titik impas (break-even point) usaha peralatan sistem teknik.
3.4 Menganalisis strategi promosi peralatan sistem teknik.
3.5 Menganalisis laporan kegiatan usaha peralatan sistem teknik.
4.1 Menyusun perencanaan usaha bidang sistem teknik meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran.
4.2 Memproduksi peralatan sistem teknik berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat.
4.3 Menghitung titik impas (break-even point) usaha peralatan sistem teknik.
4.4 Melakukan promosi produk usaha peralatan sistem teknik.
4.5 Menyusun laporan kegiatan usaha peralatan sistem teknik.
Pengalaman Belajar
Melalui proses pembelajaran Rekayasa Peralatan Sistem Teknik, siswa memperoleh pengalaman belajar
sebagai berikut.
Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir kreatif untuk membuat
produk rekayasa serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap kerja sama, gotong royong,
bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, keratif, dan inovatif dalam membuat karya rekayasa produk
sistem teknik untuk membangun semangat usaha.
Mendesain dan membuat produk serta pengemasan produk rekayasa sistem teknik berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya.
Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk rekayasa sistem teknik dengan perilaku jujur
dan percaya diri.
Menyajikan simulasi wirausaha produk rekayasa sistem teknik.
Aktivitas Mandiri
Cermatilah cerita berikut!
Cerita Pemuda Ciamis Sukses Produksi Mesin Perontok Padi Minimalis
Seorang pemuda di Ciamis, Jawa Barat, sukses membuat dan memproduksi sebuah alat mesin
perontok padi minimalis. Alat ini mampu memudahkan panen para petani langsung di ladang. Miftah
(30) warga Dusun Baregbeg, Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, pemuda lulusan jurusan Pendidikan
Islam (Tarbiah) STAINU Kebumen ini merintis produksi mesin perontok padi minimalis sejak 4 tahun lalu.
Miftah bercerita, Saat semester 5 kuliahnya, ia selalu memanfaatkan waktu luang untuk bermain
di sebuah las bengkel. Selain itu, saat di pesantren ia kerap memanen padi. Lalu ia berpikir mencoba
membuat sebuah mesin untuk mempercepat proses panen padi. Mengingat Lakbok daerah asalnya
merupakan salah satu lumbung padi di Ciamis, ia bertekad membuat sebuah alat untuk memudahkan
petani.
Awalnya mesin tersebut ia buat di Kebumen lalu dibawa ke Lakbok. la terus menyempurnakan
mesin tersebut dan meminta masukan dari para petani sekitar. Agar mesin yang dibuatnya nanti sesuai
dengan keinginan petani dan karakteristik ladang.
Di awal usahanya, Miftah hanya memiliki modal Rp5 juta untuk membeli perlengkapan. la
beruntung banyak pemesan yang menyimpan uangnya terlebih dahulu sehingga bisa menggunakannya
untuk memulai produksi.
Mesin perontok padi minimalis buatan Miftah memiliki bobot hanya 25 kilogram. Padi dirontokkan
dengan menggunakan paku yang telah disusun di dalam mesin. Menurut Miftah, penggunaan paku dapat
meringankan saat padi dimasukkan ke mesin untuk dirontokkan.
Untuk Kalangan Intern SMAN 1 BKS PKWU Kelas X SMAN 1 BERBEK Tahun Pelajaran 2022/2023 18
Berbek